NASIONAL

Teriak “Saya Pancasila” tapi Lupa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Fadli Sindir Siapa?

Jakarta (SI Online) – Slogan “Saya Indonesia, Saya Pancasila” digemborkan di masa pemerintahan Jokowi. Di media sosial, slogan ini menjadi klaim kelompok tertentu dan sekaligus digunakan untuk membelah masyarakat Indonesia. Seolah-olah mereka yang bukan bagian dari rezim penguasa bukan Indonesia dan tidak Pancasila.

“Kadang orang ngomong dengan entengnya, “Saya Pancasila”. Tapi begitu ada pembunuhan dan pembantaian terhadap enam anggota FPI, pura-pura lupa sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” kata Anggota Komisi I DPR Fadli Zon melalui akun twitternya, Kamis, 10 Desember 2020.

“Sudah tidak adil dan tidak beradabnya keadaan kita,” lanjut Fadli.

Terkait pemakaman jenazah para syuhada Laskar FPI di Megamendung, Puncak, Bogor, Fadli mengatakan dirinya akan melakukan ziarah. Sebab Megamendung juga merupakan kampung masa kecilnya.

“Insyaallah saya akan ziarah ke makam para syuhada ini di Megamendung, kampung masa kecil saya, tanah Bogor, tanah Pasundan,” kata dia dalam cuitan berbeda.

Sebagai informasi, Fadli Zon adalah satu dari dua anggota Fraksi Partai Gerindra DPR yang mengawal langsung proses pengambilan jenazah enam laskar FPI di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (8/12) sore hingga malam. Fadli, yang juga Waketum Partai Gerindra, bersama dengan Anggota Komisi III DPR Romo HR Muhammad Syafii.

Dalam siaran pers DPP FPI, Rabu, 9 Desember 2020, Ketua Umum KH A Shabri Lubis dan Sekum Munarman, secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih mereka kepada dua orang politisi tersebut.

“Kami ucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang sudah membantu dalam pengurusan jenazah para syuhada tersebut, khususnya kepada Bapak Romo HR Muhammad Syafii dan Bapak Fadli Zon yang dengan secara langsung turun ke RS Polri untuk memastikan jenazah bisa diserahkan kepada pihak keluarga sampai dengan keluarnya jenazah terakhir dari RS Polri,” ungkap DPP FPI.

Selain keduanya, FPI juga berterima kasih kepada Komnas HAM yang telah membantu menghubungi pihak RS Polri dan pihak pihak lain yang secara terbuka maupun tertutup telah membantu pengurusan jenazah tersebut.

red: faza haniyya

Artikel Terkait

Back to top button