Tiada Kematian Kecuali karena Datangnya Ajal

Seluruh ayat di atas menunjukan bahwa kematian terjadi sebab datangnya ajal atau telah sampai pada batas waktu akhir yang telah ditetapkan. Bukan sebab yang lain. Karenanya Allah SWT dan Rasulullah Saw memberikan tuntunan yang baik supaya setiap muslim menerima musibah kematian dengan ketenangan dan terus senantiasa berbaik sangka kepada Allah SWT, antara lain adalah dengan mengucapkan kalimat innalillahi wa inna ilaihi rajiun, sebagaimana Firman Allah SWT:

الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ  ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).” (QS. Al-Baqarah: 156)

Kalimat ini sungguh akan menjadi obat paling mujarab dalam menyembuhkan luka hati akibat tertimpa musibah yang telah Allah SWT tetapkan waktunya, termasuk musibah kematian.

Sebab mampu membangkitkan kesadaran bahwa segala apapun yang ada didunia ini adalah milik Allah SWT, berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada Allah SWT.

Karenanya manusia akan ikhlas saat harus melepaskan apa yang dimilikinya sebab Yang Maha Memiliki (Allah SWT) tengah memintanya kembali.

Kalimat ini akan membuat manusia ringan dalam menerima ketetapan dan keputusan Allah SWT.

Sehingga manusia akan bisa menjalani kehidupannya dengan kesabaran dan keikhlasan, menerima setiap ketetapan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan keridaan.

Disaat yang sama akan memotivasi seseorang untuk senantiasa melakukan amal sholih dan meningkatkan upaya untuk terus melakukan dan menambah amal saleh.

Sebab sebuah kesadaran bahwa hanya amal salehlah satu-satunya bekal baik manusia, untuk perjalanan panjang di akhirat.

Amal saleh yaitu amal perbuatan yang diterima Allah SWT, sebagaimana Firman Allah SWT:

اۨلَّذِىۡ خَلَقَ الۡمَوۡتَ وَالۡحَيٰوةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ اَيُّكُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡغَفُوۡرُۙ‏

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2)