MAHASISWA

Tinggalkan Kemaksiatan

Kebebasan berekspresi dan bertingkah laku adalah sandaran yang tak dapat diganggu-gugat selama masyarakat masih menganut paham demokrasi ini. Hingga tuntutan gaya hidup yang mengharuskan publik figure tersebut untuk mencari uang sebanyak mungkin, dengan cara apapun, bahkan ketika cara yang ditempuh itu haram, ia rela melakukan nya dengan senang hati, ia tidak mempedulikan lagi azab allah yang amat pedih. Ya, itulah kapitalisme, sistem yang di anut oleh negara kita saat ini, dimana orang yang menganut faham ini akan memikirkan bagaimana cara untuk meraup keuntungan atau materi yang sebesar-besarnya.

Oleh karena itu, Jangan bangga jika negara kita memiliki jumlah muslim terbanyak di duni, jiika ternyata kemaksiatan terbesarnya pun ada di negara ini. Naudzubillahi min dzalik

Padahal dalam Islam, orang yang mendekati zina saja sudah berdosa, apalagi orang itu melakukan nya. Tentu kita tidak akan diam saja dan berpangku tangan melihat maraknya prostitusi online ini, Tak ada jalan lain untuk keluar dari kemelut ini kecuali menjalankan resep dari Yang Mahamempunyai Solusi yaitu Allah Rabbul Izzati. Resep itu harus dijalankan dengan keseluruhan, bukan separuh-separuh diambil yang enak-enak dan membawa manfaat saja. Karena resep yang cuma diminum separuh bukannya menyembuhkan, malah menimbulkan munculnya penyakit-penyakit baru.

Islam harus diterapkan secara keseluruhan atau kaaffah. Sangat tidak adil bila Islam hanya diambil ibadah ritualnya dan dibuang aspek sosial kemasyarakatan, pendidikan, ekonomi, pidana, pemerintahan, politik, dan lain sebagainya. Karena sungguh, tak ada satu sisi pun dalam kehidupan ini yang tak ada aturannya dalam Islam. Apalagi hanya untuk menuntaskan masalah prostitusi online, Islam sangat punya jawabannya. Dengan Islam, bukan hanya artis saja, masyarakat pun bisa tumbuh berkembang menempuh jalan kedewasaan di jalan yang benar. Bila sudah begini, cerahlah masa depan suatu bangsa dan negara. Jadi, ambil Islam sebagai cara hidup. Campakkan demokrasi, sekularisme dan kapitalisme sebagai biang kerok prostitusi online. Wallahu a’lam bishawwab

Neng Fitri Komalasari
Mahasiswi Al-Imarat

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button