AL-QUR'AN & HADITS

Urgensi Mengamalkan As-Sunnah

As-Sunnah lebih tinggi dan lebih diutamakan dari Al-Ijma’ dan Al-Qiyas. Bila keduanya bertentangan As-Sunnah, maka keduanya menjadi gugur dan tidak bisa diamalkan.

Jadi, Al-Qur’an dan As-Sunnah merupakan sumber hukum bagi umat Islam. Tidak ada aturan yang lebih tinggi dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hukum Allah tersebut lebih tinggi dari hukum manusia. Inilah aqidah dan syariat Islam yang wajib diamalkan oleh seorang muslim.

Perbedaan Al-Qur’an dan As-Sunnah

Al-Qur’an dan As-Sunnah merupakan wahyu Allah ta’ala yang wajib diikuti atau diamalkan oleh setiap muslim. Meskipun keduanya wahyu dari Allah ta’ala, namun ada perbedaan keduanya.

Bedanya, Al-Qur’an itu wahyu yang dibaca. Maknanya, teks dan makna Al-Qur’an dari Allah ta’ala. Maka membacanya harus tidak boleh salah. Bila salah, berdosa. Selain itu membacanya merupakan ibadah.

Adapun As-Sunnah, teksnya dari Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan maknanya dari Allah ta’ala. Bila salah dalam membacanya, maka tidak berdosa. Yang penting maknanya benar. Dan membacanya itu bukan ibadah.

Kewajiban Mengikuti As-Sunnah

Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kita untuk mengikuti dan mengamalkan As-Sunnah. Di antaranya adalah firman Allah ta’ala, “Dan apa yang diberikan oleh Rasul, maka ambillah. Dan apa yang dilarang oleh Rasul, maka tinggalkanlah.” (Al-Hasyr: 7).

Dalam ayat ini, Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk mengamalkan apa yang diajarkan oleh Rasul shallahu ‘alaihi wa sallam dan meninggalkan apa yang dilarang oleh beliau. Di antara perbuatan yang dilarang yaitu syirik, bid’ah, khurafat, tahayul, dan perbuatan haram lainnya. Maka perbuatan-perbuatan tersebut jangan kita lakukan.”

Selain itu, Allah ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya ia telah mena’ati Allah.” (An-Nisa’: 80).

Dalam ayat ini, Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk menaati Rasul shallahu ‘alaihi wa salam. Bahkan ta’at kepada beliau menjadi syarat utama ta’at kepada Allah ta’ala. Maknanya, jika tidak ta’at kepada Rasul-Nya berarti tidak taa’t kepada-Nya.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button