NUIM HIDAYAT

Ustadz Syuhada Bahri, Dai Andal Itu Kini Tiada

Laki-laki dengan 12 anak ini selain pernah menjadi Ketua Dewan Da’wah juga menjadi Ketua Lembaga Dakwah Parmusi. Di Parmusi, Persaudaraan Muslim Indonesia, ia aktif menggerakkan dai-dai agar mau membina dan berdakwah di daerah pelosok. Salah satu daerah binaan Parmusi, adalah Mentawai.

Baca juga: Mengenang KH Syuhada Bahri: Kader Terbaik Pak Natsir, Dai Pelosok Indonesia

Ustadz Syuhada Bahri mewisuda Dai Sarjana STID Natsir.

Kepada wartawan voa-Islam, ustadz Syuhada menceritakan sejarah dakwahnya,” Sejak masih di PGA Pandeglang saya selalu diminta tampil untuk pidato, motivasinya apa saya tidak tahu, pokoknya saya tampil. Selanjutnya saya sering diminta mengisi pengajian di kampung-kampung sekitar. Sewaktu berada di Bandung saya mulai aktif di organisasi dakwah Korps Muballigh Muda Muhammadiyah terus pindah ke Jakarta selama setahun saya menjadi guru berlanjut hingga akhirnya bergabung dengan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesa (DDII) Jakarta pada tahun 1976. Tugas pertama yang saya emban ketika bergabung dengan DDII adalah tukang nempelin foto-foto kegiatan dakwah di daerah. Yang menguntungkan saya adalah tugas ini dilakukan di kamar Bapak M. Natsir hingga lima tahun lamanya. Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan dari beliau. Setelah itu saya ditugaskan untuk menangani urusan dakwah di wilayah Indonesia bagian tengah yang meliputi Jawa dan Bali, dan seterusnya saya menangani seluruh wilayah di Indonesia. Sejak itu saya selalu ditugaskan ke daerah-daerah di seluruh Indonesia, tidak pernah di kota-kota besar. Hanya itu pengalaman dakwah saya.”

Selamat jalan Ustadz Syuhada. Kami kader-kader muda insyaallah siap untuk meneruskan perjuanganmu. Lahul Fatihah.

Nuim Hidayat, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Depok Periode 2012-2021.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button