OASE

Waktu: Anugerah Allah, Modal untuk Bahagia Dunia Akhirat

Tiga Cara Manajemen Waktu Produktif dan Berkah

Agar pemanfaatan waktu tidak sekadar wacana, ada tiga langkah sederhana yang bisa langsung dipraktikkan oleh generasi muda Muslim.

Pertama, tetapkan tujuan waktu yang selaras dengan nilai Islam. Tanyakan pada diri sendiri: apakah aktivitas ini mendekatkanku kepada Allah? Apakah ini membawa manfaat untuk diriku dan orang lain? Tujuan yang jelas akan menjadi kompas dalam memilih aktivitas harian.

Kedua, alokasikan durasi waktu sesuai peran hidup yang dijalani. Seorang pelajar/pekerja, anak/orang tua dan aktivis sosial memiliki tanggung jawab berbeda. Pembagian waktu untuk belajar, membantu orang tua, ibadah, olahraga, dan istirahat harus disesuaikan dengan proporsi dan kebutuhan.

Ketiga, lakukan evaluasi dan perbaikan rutin, misalnya dengan menulis jurnal harian atau melakukan muhasabah mingguan. Kebiasaan reflektif ini terbukti secara ilmiah memperkuat self-awareness, meningkatkan motivasi, dan mendorong pertumbuhan pribadi (Liu et al., 2024).

Dalam Islam, muhasabah adalah bagian dari ketakwaan. Umar bin Khattab berkata: “Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal.”

Maka, manajemen waktu bukan hanya soal efisiensi kerja, tetapi jalan menuju keberkahan hidup. Konsistensi kecil yang dilakukan dengan niat yang tulus akan membawa perubahan besar dan hidup yang lebih bermakna.[]

Supriyanto, S.T., M.Sc., M.Eng., Ph.D., Dosen Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button