DAERAH

100 Finalis Olimpiade Halal Ikuti Ujian Serentak

Bogor (SI Online) – Olimpiade Halal 2019 yang digelar Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) kini memasuki babak baru.

100 peserta diuji secara serentak untuk memperebutkan tiket enam besar grand final. Mereka merupakan peserta terbaik dari 19.698 pelajar yang bertarung sejak Agustus 2019 lalu.

Pada tahap ini, seperti dirilis LPPOM MUI, Senin (9/12/2019) peserta diwajibkan mengikuti langkah selanjutnya yaitu ujian secara daring melalui situs halolppommui.com yang dilaksanakan secara serentak di berbagai provinsi dan beberapa negara.

LPPOM menjelaskan, 45 peserta dari wilayah DKI Jakarta dan Bogor dipusatkan di Gedung Global Halal Centre, Bogor. Sedangkan peserta lainnya dilaksanakan di masing-masing provinsi dan lima negara.

Selain ujian daring, 100 finalis yang dipilih berdasarkan Surat Keputusan Dewan Juri Olimpiade Halal yang diketuai oleh Prof. Purwantiningsih beberapa waktu lalu, diwajibkan membuat karya mandiri Vlog Halal (Video pendek berdurasi 3-5 menit) dengan tema”Produk Halal Pilihan Generasi Milenial”.

Sebagai informasi, Olimpiade Halal 2019 digelar sejak Agustus 2019 lalu. Dimulai dari babak penyisihan, Olimpiade Halal 2019 diikuti 19.698 peserta dan digelar sebanyak 89 gelombang ujian di 28 provinsi di Indonesia dan di lima negara di luar negeri, yaitu: Malaysia, Singapura, Thailand, Flipina dan Pakistan.

Oimpiade halal merupakan kegiatan rutin tahunan dari LPPOM MUI dalam rangka menumbuhkan kesadaran halal untuk para pelajar SMA/SMK/Sederajat melalui ujian secara daring.

Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim, mengatakan, penyelenggaraan olimpiade halal dari tahun ke tahun mendapatkan tempat tersendiri di kalangan pelajar SMA/SMK/Sederajat. Alhasil, jumlah peserta tiap tahun terus meningkat. Tahun ini dengan mengusung tema “Produk Halal Pilihan Generasi Milenial” diharapkan dapat lebih memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk terus peduli dengan halal.

Selain untuk sosialisasi dan edukasi halal, menurut Lukmanul, olimpiade halal juga dapat dijadikan ajang untuk mempromosikan produk bersertifikat halal kepada generasi milenial, agar produk tersebut dikenal dan dikonsumsi oleh mereka.

Wakil Direktur LPPOM MUI, Hj Osmena Gunawan menyampaikan bahwa Olimpiade Halal merupakan upaya LPPOM MUI untuk mencetak pendakwah dan pegiat halal.

“Kita harus sama-sama menyebarkan dakwah ini. Dakwah ini berbeda dengan dakwah lainnya. Kita bicara soal pentingnya makanan halal, yang berlaku dan dibutuhkan di semua zaman,” tuturnya.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button