OPINI

212: Selamat Tinggal Prabowo-Sandi

Prabowo dan Sandi Jadi Bawahan Jokowi

Pukul 17.00, peserta unjuk rasa dengan pelbagai ekspresi, bubar secara teratur. Turun dari mobil komando di patung kuda, wartawan tvOne menghadang saya dengan sejumlah pertanyaan, antara lain bagaimana kalau Prabowo masuk kabinet Jokowi. “Tamat karier politik Prabowo. Pilpres 2024, Prabowo tidak akan didukung lagi oleh umat 212,” jawabku tegas.

Akhirnya, Prabowo jadi bawahan Jokowi. Beberapa hari kemudian, Jokowi mengatakan: ”Menteri tidak punya visi dan misi. Hanya presiden yang punya.” Prabowo terdiam. Sewaktu mahasiswa, masyarakat sipil, dan buruh unjuk rasa menolak beberapa RUU, tidak ada respon Prabowo. Padahal isi RUU itu melumpuhkan jantung, eksistensi, dan independensi NKRI. RUU itu mengenai Minerba, KPK, Covid-19, dan Cipta Kerja. Bahkan, sewaktu dana covid 19 dikorupsi Mensos, Prabowo tidak bereaksi apa pun. Mungkin Prabowo risih. Sebab, kadernya yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, ditangkap KPK.

Sebagian pendukung 212 masih punya harapan terhadap Sandi ketika Prabowo menjadi anak buah musuhnya. Konon, sejak awal, Sandiaga diajak Jokowi, tapi beliau menolak. Namun, akhirnya Sandiaga bertekuk lutut juga. Mungkin hal ini berkaitan dengan bisnisnya. Sebab, jika bisnisnya dipreteli satu per satu, maka orang yang lemah aqidah akan bertekuk lutut juga.

Selamat Tinggal Prabowo – Sandi

Nama Prabowo – Sandi langsung menguap ketika enam orang pengawal HRS dibunuh oleh polisi. Tindakan pelanggaran HAM berat ini dilanjutkan dengan penangkapan HRS, orang yang menempatkan calon Prabowo menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI.

HRS juga yang menetapkan, ijtima’ ulama merekomendasikan Prabowo sebagai capres 2019. Masuknya Prabowo – Sandi ke dalam kabinet Jokowi saat pembunuhan anggota FPI dan ditahannya HRS, tidak ada pilihan lain bagi kelompok dan simpatisan 212, kecuali mengucapkan selamat tinggal ke mereka.

Pilpres 2024, pilihan dialihkan ke HRS sendiri, berpasangan dengan Anies Baswedan. Mungkin juga ada pasangan lain, ulama atau yang direstui ulama dijagokan 212 pada Pilpres 2024. Satu hal pasti, nama Prabowo – Sandi dihapus dalam arena perjuangan umat Islam, khususnya jamaah 212. Semoga !!!

Abdullah Hehamahua
Mantan Penasihat KPK, Ketum PB HMI 1978-1981

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button