Ramadhan Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
Ramadhan adalah bulan diturunkan Al-Qur’an. Allah SWT menyebut hal itu dalam firman-Nya:
{ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ …} [البقرة: 185]
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan bagi petunjuk itu dan sebagai pembeda…”(QS. Al Baqarah 185).
Dalam tafsir Jalalain hal.8 diterangkan bahwa turunnya Al-Qur’an di bulan Ramadhan ini adalah turun dari lauhil Mahfuzh ke langit dunia pada malam lailatul Qadar. Ibnu Abbas r.a. dalam tafsirnya hal.5 menerangkan bahwa turunnya Al-Qur’an di bulan Ramadhan adalah dibawa oleh malaikat Jibril secara keseluruhan (30 Juz) ke langit dunia lalu Jibril mendiktekannya kepada para malaikat As Safarah kemudian setelah itu Jibril menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW hari demi hari secara berangsur-angsur satu, dua, atau tiga ayat, atau satu surat.
Bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan para ulama sepakat karena memang nash Al-Qur’an di atas menyatakan secara jelas hal itu. Namun kapan tanggal diturunkannya Al-Qur’an para ulama berbeda pendapat. Pertama, diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan, yakni tanggal terjadinya perang Badar Kubra, berdasarkan dalil firman Allah SWT:
{إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ } [الأنفال: 41]
“…Jika kalian beriman kepada Allah dan apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami pada hari Al Furqan, hari bertemunya dua pasukan (hari perang Badar)…” (QS. Al Anfal 41).
Kedua, diturunkan pada malam-malam Lailatul Qadar yang diperkirakan pada sepuluh malam terakhir dari Bulan Ramadhan berdasarkan dalil firman Allah SWT:
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ } [القدر: 1]
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Al Qadar” (QS. Al Qadar ayat 1).
Oleh karena itu, Rasulullah Saw dan para sahabat, serta para ulama kaum muslimin memberikan perhatian besar kepada Al-Qur’an pada bulan Ramadhan ini dengan kegiatan tilawah dan tadaarus Al-Qur’an. Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw selalu mengulang bacaan Al-Qur’an di bulan Ramadhan dengan disimak oleh Malaikat Jibril. Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas’ud r.a. mengkhatamkan Al-Qur’an dalam tiga hari. Qatadah mengajarkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan.
Ali Al Azdiy diriwayatkan mengkhatamkan Al-Qur’an setiap malam. Diriwayatkan bahwa Qatadah mengkhatamkan Al-Qur’an tiap tujuh malam sekali. Kalau sudah masuk Ramadhan, Qatadah mengkhatamkan setiap tiga malam sekali. Dan kalau sudah masuk sepuluh malam terakhir Qatadah mengkhatamkan setiap malam sekali.
Diriwayatkan Al Aswad mengkhatamkan Al-Qur’an di dalam Ramadhan setiap dua malam, sedang di luar Ramadhan mengkhatamkan Al-Qur’an setiap enam malam.
Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas’ud berkata: Bacalah Al-Qur’an dengan mengkhatamkannya setiap tujuh hari, jangan kurang dari tiga hari. Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas’ud mengkhatamkan Al-Qur’an dalam Ramadhan dalam tiga hari, sedangkan di luar Ramadhan dia mengkhatamkan dari Jumat ke Jumat.
Diriwayatkan bahwa Ubay bin Ka’ab r.a. mengkhatamkan Al-Qur’an tiap delapan hari. Diriwayatkan bahwa Tamim Ad Daary mengkhatamkan Al-Qur’an tiap tujuh hari. Diriwayatkan bahwa Utsman bin Affan r.a menghidupkan malam Ramadhan semalam suntuk dengan membaca Al-Qur’an di setiap rakaat.
Dengan demikian jelaslah bahwa Bulan Ramadhan di masa Rasulullah Saw dan masa-masa para sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in dari generasi-generasi awal umat Islam yang dikenal sebagai generasi salafus shaalilin diisi penuh dengan ibadah shiyam Ramadhan pada siang hari, dan ibadah qiyam Ramadhan dengan shalat tarawih dan tilawah Al-Qur’an pada malam hari.
Mari kita optimalkan Ramadhan kita tahun ini dengan puasa yang sempurna, dan mengisi malam dengan tarawih dan tilawah sebanyak-banyaknya. Semoga Allah menerima dan meridai ibadah kita semua. Aamiin.
Muhammad Gatot Saptono
