Jubir Hamas: Kelanjutan Gencatan Senjata Tergantung Perilaku Israel
Tunis (SI Online) – Organisasi perjuangan Islam di Palestina, Hamas, mengatakan gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas masih berlangsung sejak ditengahi oleh Mesir pada 21 Mei, Namun, masa depan gencatan itu disebut tergantung pada perilaku Israel.
Juru bicara Hamas, Dr. Sami Abu Zuhri, menegaskan kelompoknya akan menghormati perjanjian gencatan senjata selama Israel juga menghormatinya.
“Jika Israel tidak mematuhi, wajar bagi kami untuk melawannya,” kata Abu Zuhri kepada Anadolu Agency selama kunjungan ke ibu kota Tunisia, Tunis.
Dia mencatat bahwa apa yang dicapai adalah perjanjian gencatan senjata bersama dan simultan, bukan gencatan senjata. Dia juga mengatakan perjanjian itu rapuh karena sifat alami pihak pendudukan yang kejam.
Baca juga:
- Hamas Sambut Baik Semua Dukungan untuk Perjuangan Palestina
- Tentara Zionis Israel Tangkap Pemimpin Hamas di Tepi Barat
“Israel tidak menghormati kesepakatan dan melakukan serangan harian ke kota-kota Tepi Barat dan ancaman pemindahan penduduk Yerusalem masih ada,” kata Abu Zuhri.
Dia mencatat bahwa kelanjutan pelanggaran semacam itu membuat putaran konfrontasi lain mungkin terjadi.
Pada Senin lalu, Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel mengunjungi Gaza untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, untuk membahas kemungkinan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.
Sehari sebelumnya, Kamel juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membicarakan gencatan senjata di Gaza dan rekonstruksi wilayah Palestina.
Abu Zuhri menyambut baik kunjungan Kamel ke Gaza dan diplomasi antar-jemputnya, dengan mengatakan bahwa itu menunjukkan minat Mesir pada perjuangan Palestina dan dukungannya untuk Palestina setelah agresi terbaru.
“Keramahan yang diterima delegasi Mesir di Gaza adalah bukti keinginan Hamas untuk membangun hubungan baik dengan Kairo,” kata Abu Zuhri.