NASIONAL

Kiai Abdul Rasyid, Kalimat Tauhid Terucap Hingga Akhir Hayatnya

Jakarta (SI Online) – Pimpinan Pondok Pesantren Rafah Bogor KH Muhammad Nasir Zein merasa sangat kehilangan atas wafatnya ulama kharismatis KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie.

Kiai Rasyid adalah guru sekaligus sahabat Kiai Nasir Zain sejak lama. Keduanya bersahabat sejak tahun 80an.

Menurut Kiai Nasir Zein, Allahuyarham Kiai Rasyid adalah ulama yang punya perhatian sangat besat kepada umat sehingga beliau patut diteladani.

“Beliau adalah teladan, beliau seorang guru yang sejati, seorang dai yang murni, seorang mujahid yang hakiki, seorang yang selalu memperhatikan dan memiliki perhatian yang sangat besar kepada umat, sepanjang waktu yang beliau pikirkan adalah umat,” ungkap Kiai Nasir Zein usai pemakaman Kiai Rasyid di halaman Masjid Al Barkah As Syafi’iyah, Jl Al Barkah, Balimatraman, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad pagi (11/7/2021).

Baca juga: Innalillahi, Ulama Kharismatis Betawi KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie Wafat

Kiai Nasir Zein yang dikenal sebagai Imam Shalat Jumat Kubro di Aksi 212 itu menambahkan, Kiai Rasyid adalah orang yang memiliki semangat yang kuat, meski umurnya sudah lebih dari 70 tahun.

“Saya saksikan beliau secara fisik itu kuat, saya beberapa kali jalan kaki itu tertinggal karena semangat beliau, beliau pro aktif dalam kebaikan,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, Kiai Rasyid adalah orang yang tawadhu, selalu menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua.

“Beliau juga orang yang istiqamah, majelis taklim Ahad pagi di Masjid Al Barkah As Syafiiyah tidak pernah ditinggalkan. Dan pada 17 Juli mendatang, majelis taklim tersebut tepat berusia 50 tahun,” tutur Kiai Nasir Zein.

Baca juga: MS Kaban: Kiai Rasyid Sosok Panutan yang Istiqamah dalam Perjuangan

Majelis Taklim Ahad pagi dimulai sejak 1972, Kiai Rasyid melanjutkan perjuangan ayah beliau seorang ulama besar Allahuyarham KH Abdullah Syafi’ie.

Kiai Nasir Zein melanjutkan, bahwa Kiai Rasyid adalah orang yang sangat kuat prinsipnya dan berpegang teguh pada kebenaran. “Beliau tidak pernah takut akan risiko dalam menyampaikan kebenaran,” tegasnya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button