Cara Menolong Orang yang Zalim
Salah satu sikap ‘mahmudah’ yang dianjurkan dalam Islam adalah berbuat baik kepada semua orang, termasuk berbuat baik kepada orang yang zalim maupun yang dizalimi.
Kalau menolong orang yang dizalimi itu sudah biasa, tapi menolong yang berbuat zalim itu yang ingin kita uraikan dalam tulisan ini.
Dalam hadits disebutkan: Dari Anas ra, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda,
انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا
“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi.”
فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْصُرُهُ إِذَا كَانَ مَظْلُومًا ، أَفَرَأَيْتَ إِذَا كَانَ ظَالِمًا كَيْفَ أَنْصُرُهُ قَالَ « تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنَ الظُّلْمِ ، فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ »
Kemudian ada seseorang bertanya tentang bagaimana cara menolong orang yang berbuat zalim? Beliau menjawab, “Kamu cegah dia dari berbuat zalim, maka sesungguhnya engkau telah menolongnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Betapa indahnya makna sabda Baginda Rasul itu. Sebagai muslim kita diwajibkan untuk menolong kepada saudara-saudara kita yang zalim, bukan membencinya. Maksudnya kita boleh bahkan wajib membenci kezalimannya tapi tidak boleh membenci pelakunya. Karena, walau dia pelaku zalim, oleh Rasulullah masih tetap dipanggil dengan sebutan ‘saudaramu’.
Pemandangan kita kepada orang zalim bukan dengan pandangan kebencian tapi dengan rasa iba dan kasihan atas terjerumusnya mereka dalam lembah kezaliman. Kalau tidak ditolong, dikhawatirkan mereka tak sadar atas apa yang mereka kerjakan itu. Caranya kata Nabi: ‘cegah atau stop perbuatan zalimnya itu!’
Makna Zalim
Secara bahasa, zalim atau ‘azh zhulmu’ artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Disebutkan dalam Lisaanul Arab: