Tidak Sempat Sahur dan Lupa Berniat, Apakah Puasanya Sah?

Di antara kejadian yang terkadang dialami oleh sebagian umat Islam saat momen puasa Ramadhan adalah terlambat bangun untuk sahur. Sementara itu ada sebagian orang yang lupa niat puasa Ramadhan pada saat usai tarawih. Dalam keadaan demikian, apakah puasanya sah?
Jika seseorang tidak sempat melakukan sahur, karena terlambat bangun, asalkan dia sudah berniat pada malam itu untuk melakukan puasa, puasanya tetap dinilai sah. Ini karena yang menjadi syarat sah puasa adalah berniat di waktu malam untuk melakukan puasa.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah, dari Sayidah Hafshah, beliau berkata bahwa Nabi Saw bersabda, “Siapa saja yang tidak berniat puasa di malam hari sebelum terbitnya fajar, tidak ada puasa baginya.”
Sementara hukum sahur sendiri adalah sunnah, tidak wajib sehingga jika ada seseorang yang tidak sahur, asalkan sudah berniat berpuasa di malam harinya, puasanya tetap dinilai sah.
Bagaimana jika sebaliknya, sudah sahur tapi lupa niat? Syekh Ibrahim al Bajuri dalam kitab Hasyiyah-nya berpandangan bahwa orang yang sudah sahur walaupun lupa atau tidak sempat niat puasa yang biasa dilakukan setelah shalat tarawih, itu tetap sah. Hal ini sebagaimana berikut, ”Jika seseorang makan dan minum (dengan tujuan sahur) karena takut esok siang merasakan lapar dan haus, atau menahan diri tidak makan, minum, dan jimak karena takut sudah terbit fajar shadiq (yang menjadi tanda sudah wajib puasa), sambil di dalam hatinya terbersit bahwa besok dia akan melakukan puasa sebagaimana mestinya, ini juga sudah mewakili niat puasa, dan inilah hakikat niat.”
Artinya, bila kita makan atau minum dengan tujuan agar besok mendapat energi untuk berpuasa, itu sama saja mewakili niat, dan puasanya tetap sah. Jadi yang tidak sah puasanya itu orang yang tidak sempat niat dan tidak sempat sahur. []
Nuim Hidayat
Sumber: Imam al Ghazali dan Syekh Izzuddin bin Abdussalam, Kitab Puasa, Turos, Jakarta, 2022.