NUIM HIDAYAT

Abu Bakar Ash-Shiddiq: Pemimpin yang Tegas Lawan Kekafiran

Ia dijuluki Ash-Shiddiq. Maknanya orang yang benar atau yang membenarkan. Membenarkan seluruh yang dibawa sahabatnya Rasulullah Saw. Membenarkan apapun yang dikatakan sang Rasul.

Abu Bakar tahu sejarah Nabi. Dari kecil tidak pernah bohong. Tidak mungkin orang yang kecil dan remajanya tidak pernah bohong, tiba-tiba ketika dewasa bohong. Itulah yang menyebabkan Abu Bakar membenarkan Isra’ Mi’raj yang dilakukan Nabi Muhammad saw, di saat banyak orang menertawakan dan mendustakannya.

Isra’ Mi’raj ini adalah salah satu peristiwa yang juga menjadi ejekan dan celaan dari para orientalis di abad modern. Selain celaaan kepada banyaknya istri Nabi.

Abu Bakar pemeluk Islam yang pertama di luar orang-orang yang menghuni rumah Nabi. Setelah Khadijah, Ali dan Zaid.

Abu Bakar adalah seorang pengusaha terkemuka di Mekkah. Ia mendukung penuh dakwah Nabi. Dakwah mengajak pada ketauhidan, melawan kemusyrikan.

Seruan Nabi ini memang mengguncang masyarakat Arab saat itu. Karena ajakan Nabi ini melawan kebiasaan sehari-hari mereka. Kebiasaan menyembah dan mengagungkan berhala. Pemuka-pemuka Arab seperti Abu Jahal, Abu Lahab, Walid bin Mughirah dan lain-lain bahu-membahu mencegah bagaimana agar ajakan Nabi itu tidak menyebar.

Mereka meneror, menyiksa bahkan membunuh orang-orang yang mengikuti ajakan Nabi. Di sinilah Abu Bakar tampil membela sahabatnya itu. Membebaskan budak yang disiksa majikannya, menyerahkan banyak harta bendanya untuk perjuangan Rasulullah, membenarkan selalu ucapan Rasulullah di depan kaum kafir, menemani hijrah Rasulullah dan lain-lain.

Selain digelari ash shiddiq, Abu Bakar juga digelari al Atiq. Maknanya bebas dari neraka atau memiliki wajah yang rupawan. Menurut Jalaluddin as Suyuti gelar itu diberikan karena dalam silsilah keturunannya tidak ada yang mengandung aib.

Abu Bakar pernah menangis tersedu-sedu tatkala Rasulullah bersabda bahwa dia adalah hamba yang dipilihkan untuknya akhirat dan dunia, namun dia memilih akhirat, Abu Bakar yang menenangkan para sahabat ketika Rasulullah wafat. Selain itu ia terkenal dengan sikap tegasnya memerangi orang-orang murtad (yang ingin merusak Islam).

Ketika Rasul wafat, Abu Bakat berkata, ”Barangsiapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah wafat. Barangsiapa menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup tidak akan wafat. Allah berfirman, “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran 144)

Abu Bakar berhasil menenangkan dan mengukuhkan kembali hati para sahabat yang berduka dan terguncang. Mereka kembali pada keimanan yang istiqamah. Semua sahabat yang hadir di Masjid seakan baru mendengar ayat itu. Mereka seakan-akan tidak pernah mengenal ayat itu sampai Abu Bakar membacanya. Kemudian orang-orang membaca ayat itu hingga nyaris semua orang yang ada di sana membacanya.

Sebagai pengusaha yang biasa memenej dan ketemu banyak karakter orang, Abu Bakar faham siapa yang pas menggantikannya menjadi khalifah. Maka sebelum ia meninggal dunia, ia menunjuk Umar bin Khattab sebagai khalifah. Terbukti penunjukannya ini tepat, karena ‘di masa Umar’ umat Islam mengalami kejayaan yang luar biasa.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button