LAPORAN KHUSUS

Ahok Kopilot Cadangan?

Keluar dari Mako Brimob, Ahok langsung bergabung PDI-P. Mungkinkah dia disiapkan sebagai pengganti Kyai Ma’ruf Amin?

Bila diibaratkan, presiden dan wakil presiden itu mirip dengan pilot dan kopilot. Wapres bukanlah asisten Presiden, sebagaimana kopilot juga bukan asisten pilot. Melainkan wakil kapten. Pekerjaannya sama. Walaupun pilotlah pemegang andil atau penanggung jawab utama penerbangan.

Kerja sama pilot dan kopilot sangat penting. Harus kompak. Jika tidak kompak, dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Keselamatan mereka dan para penumpang. Pada saat pilot tidak dapat menerbangkan pesawat dalam suatu penerbangan yang sedang berlangsung, kopilot menggantikan perannya untuk melanjutkan penerbangan.

Demikian halnya dengan wakil presiden. Dia adalah orang yang akan menggantikan presiden jika terjadi sesuatu pada presiden.

Lalu apa kaitan antara Pilot-Kopilot dengan Presiden-Wapres?

Begini. Pilpres 2019, diikuti oleh dua pasang Capres-Cawapres. Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.

Dari keempat orang itu, sejak awal yang menjadi perhatian adalah KH Ma’ruf Amin. Ketua Umum MUI Pusat itu pada 11 Maret nanti akan genap berusia 76 tahun. Sudah sepuh. Tidak lagi energik. Sakit keseleo saja, butuh istirahat total di rumah dalam waktu yang cukup lama.

Di tengah kondisi yang seperti itulah, pada awal Februari ini muncul rumor. Dengan catatan pasangan 01 menang Pilpres. Kyai Ma’ruf berpotensi digantikan. Kontroversial. Karena nama yang disebut-sebut berpotensi mengganti KMA adalah Ahok. Bekas gubernur DKI Jakarta yang baru saja keluar dari rumah tahanan Mako Brimob Kelapa Dua. Ahok bebas setelah menjalani hukuman dua tahun penjara akibat kasus penistaan agama.

Apa mungkin?. Mungkin saja, kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman. Habiburokhman mencatat, banyak spekulasi tentang Ahok yang terbukti. Saat masih di tahanan, Ahok dikabarkan akan merapat ke PDI-P. Ternyata benar-benar terjadi.

Ahok berpeluang menggantikan KMA karena dia sudah pernah berduet dengan Jokowi di Jakarta. Sebagai gubernur dan wagub pada 2014 lalu. Apalagi parpol-parpol pengusung Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017 lalu sama persis dengan parpol pengusung Jokowi-KMA saat ini. “Jadi chemistry-nya sudah ketemu,” kata Habiburokhman. Persoalan-persoalan lain tinggal masalah teknis saja.

Sebagai salah satu anggota koalisi pengusung Jokowi-KMA, Partai Golkar juga tidak berani membantah tegas adanya rumor kemungkinan Ahok menggantikan KMA.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button