LAPORAN KHUSUS

Ahok Kopilot Cadangan?

“Itu rumor kita belum tahu, kalkulasi politik kan banyak ya. Nah kita melihat secara rasional saja. Kalau kalkulasi politiknya nanti seperti apa,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Letjen TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus.

Paulus mengaku dirinya enggan berspekulasi berlebihan terhadap kabar tersebut. “Kita lihat saja ke depan ya,” kata dia.

Berbeda dengan Sekjen Partai Golkar yang terkesan mengambang, politisi PDI-P tegas membantah adanya kemungkinan Ahok menggantikan KMA.

Politisi PDI-P DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, rumor penggantian KMA oleh Ahok bila terpilih menjadi wapres tidaklah benar. Kata Pras, Ahok akan meniti karir sebagai konsultan.

“Tidak adalah, jangan berpikir gitu. Dia (Ahok) sekarang lagi pikirkan jadi konsultan e-planing, e-budgeting itu baru benar,” jelasnya di Balai Kota, Jakarta, Senin (11/2), seperti dikutip Rmol.co.

Sebelumnya, politisi PDI-P Eva Kusuma Sundari menganggap rumor itu semata untuk menggembosi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf. “Tidak ada ceritanya di UU, yang orang bisa menggantikan seseorang. Itu seolah menjadi urusan personal. Kan ada koalisi,” bantah Eva, Ahad (10/2).

Sudah Diprediksi Kiai

Bila politisi PDI-P membantah, para ulama Nahdlatul Ulama (NU) justru mengaku sudah lama memprediksi kemungkinan adanya penggantian KMA di tengah jalan.

Ceritanya, dulu saat KH Ma’ruf Amin dipilih menjadi Cawapres Jokowi, seorang kyai dalam sebuah pertemuan kyai-kyai NU di sebuah pesantren salaf di Jombang, Jawa Timur, nyeletuk, menyebut nama Ahok. “Saya mendapat informasi, Ahok kemungkinan akan menggantikan Kyai Ma’ruf nanti,” ungkap seorang kyai asal Surabaya saat itu.

Tidak ada yang menggubris kalimat tersebut. Apalagi ketika itu Ahok masih dalam penjara. Tetapi, sejak Ahad (10/2/2019) suhu politik di kalangan Nahdliyin memanas. Rumor kemungkinan Ahok menggantikan Kyai Ma’ruf jika berhalangan tetap tiba-tiba mencuat.

“Ini sudah lama diprediksi kyai. Saya teringat sambutan kyai di Jombang. Dalam politik apa yang tidak mungkin?” ungkap Ketua Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN) H Agus Solachul A’am, seperti dilansir duta.co.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button