MUAMALAH

Amanah dalam Jual Beli

Memiliki sifat amanah dalam jual beli akan mendekatkan diri pada keberkahan hidup, sifat amanah merupakan bukti keimanan seseorang.

Salah satu kisah tentang sifat amanah dalam jual beli ini adalah pada sifat amanah Rasulullah Saw, seorang umat muslim yang teladan dalam beribadah dan juga dalam berbisnis.

Sebelum fokus dengan tugas kenabiannya, Muhammad muda dikenal sebagai seorang pedagang dan pengusaha yang amanah.

Rasulullah dikenal sebagai pedagang besar dengan kejujuran, kemuliaan dan amanahnya dalam berbisnis sehingga membuat beliau mendapat gelar al-Amin (yang terpercaya).

Dampak Amanah dalam Jual Beli

Pasti kita sering mendengar bahwa hidup yang penuh dengan amanah akan terasa aman dan nyaman. Karena sekecil apapun amanah yang dilaksanakan, akan memberikan efek positif berupa kebaikan.

Dan sekecil apapun amanah yang disia-siakan, pasti akan menimbulkan efek negatif berupa keburukan.

Dampaknya tidak hanya mengenai diri sendiri tetapi bisa juga mengenai orang lain atau bahkan masyarakat. Seorang mukmin yang bekerja mencari nafkah dengan cara yang baik dan halal, maka akan memberikan dampak positif berupa ketenangan jiwa dan kebahagiaan bagi keluarganya.

Selain itu, ia dapat memberikan sedekah dan infak kepada yang membutuhkan. Sebaliknya, seseorang yang mencuri atau merampok akan menimbulkan efek negatif berupa hal-hal buruk bagi dirinya dan keluarganya.

Oleh karena itu, berbuat amanah saat jual beli dalam Islam wajib dan sangat penting untuk dilakukan untuk menghindari dampak negatif terhadap diri kita, ketika kita menjalankan amanah dengan benar maka akan tumbuh rasa ketenangan serta kenyamanan dalam jiwa kita.

Selain itu, orang yang mempunyai sifat dan perilaku yang amanah cenderung memiliki self-esteem yang tinggi karena mereka cenderung memiliki perilaku tanggung jawab, percaya diri, berpikir positif sehingga memiliki relasi positif dengan orang lain yang pada akhirnya memberikan pengaruh positif pada kondisi psikologisnya.[]

Jasmine Izzah Sachmaso & Vina Zahra Fadiyah, Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button