RESONANSI

Apakah Ada Tradisi Filasafat Islam?

Bagaimana dengan filsafat Barat, India, dan lainnya? Semua itu adalah hasil kerja pandangan hidup masing-masing. Yang harus ditekankan adalah, tradisi ini tidak dibatasi oleh kawasan atau ras. Sebab ini adalah kerja kreatif setiap peradaban berdasarkan pangan hidup masing-masing.

Hamid mengutip pendapat MM Sharif dalam History of Muslim Philosophy, bahwa tidak sepenuhnya Islam dipengaruhi Yunani. Tidak benar bila dikatakan Yunani menghegemoni filsafat Islam. Sekali lagi, filsafat Islam adalah buah pandangan hidup Islam; tradisi keilmuan Islam, bukan salinan dan tempelan dari filsafat Yunani. Dengan kata lain, filsuf Muslim itu ada. Ini jawaban atas judul artikel Aljazeera di atas.

Namun, kerangka kerja semacam ini tidak banyak disorot dalam studi filsafat Islam, terlebih yang dilakukan peneliti Barat. Murid Cendekiawan Muslim kelas dunia Syed Naquib al-Attas (cucu Habib al-Qutb Abdullah bin Muhsin al-Attas, Empang Bogor) itu menjelaskan, umat Islam harus punya pendirian yang kuat, optimisme, dan percaya diri untuk menampilkan tradisinya sendiri.

“Sains Islam adalah hasil kerja kreatif ulama kita yang luar biasa. Kita harus lestarikan dan sebarluaskan, agar anak cucu kita tidak asing dengan tradisi dan kearifan ulama dahulu,” ujar Rektor Universitas Darussalam (Unida) Gontor tersebut.

(Khulashah pidato pengukuhan Dr KH Hamid Fahmy Zarkasyi sebagai Guru Besar Filsafat Islam di Universitas Darussalam, Gontor, Ponorogo, 12/02/2022. Disarikan oleh Erdy Nasrul)

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button