Biasakan untuk Tidak Mengeluh
Tidak seharusnya seorang Muslim mengeluh akan kehidupannya karena jika ia berpikir lebih, maka ia sendiri tidak akan pernah sanggup menghitung kenikmatan yang telah ia rasakan selama ini. Kenikmatan yang diberikan oleh Allah Ta’ala yang tidak akan pernah sanggup dihitung oleh siapa pun. Dengan banyaknya kenikmatan selama ini, tidaklah pantas jika kita mengeluh.
Walaupun memang tabiat manusia pada umumnya memang suka mengeluh, sebagaimana Allah Ta’ala, berfirman:
إِنَّ الْإِنْسٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا
“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.” (QS. Al-Ma’arij 70: Ayat 19)
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
“Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,” (QS. Al-Ma’arij 70: Ayat 20)
Demikianlah kecenderungan sifat manusia. Apabila keluh kesah itu masih dalam batas kewajaran, tidak akan menjadi masalah bagi diri sendiri maupun lingkungan. Namun apabila mengeluh dijadikan kebiasaan setiap menanggapi suatu hal, akan menjadi hambatan mental yang cukup berarti. Hambatan mental seringkali jauh lebih berat dibandingkan hambatan fisik.
Padahal kalau kita tau bahwa, ini semua adalah ketetapan Allah Ta’ala, bahwa sebenarnya bagi orang-orang beriman telah tersedia surga yang kekal selamanya. Asalkan mau berusaha, bersabar dan bersyukur lalu berdoa memasrahkan segala daya yang telah terupaya pada-Nya Yang Kuasa. Maka tidaklah pantas mengeluhkan kehendak-Nya yang terjadi pada kita, karena sebenarnya;
Allah Ta’ala, berfirman:
مَآ أَصَابَ مِنْ مُّصِيبَةٍ فِى الْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ أَنْ نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah” (QS. Al-Hadid 57: Ayat 22)
Maka sebenarnya bila kita mampu mengurangi kebiasaan mengeluh atau tidak mengeluh sama sekali dan berusaha berbaik sangka pada Allah Ta’ala, hal itu akan menjadi penyumbang bagi kebaikan kehendakNya pada kita.
Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk tidak mengeluhkan masalah (Apa yang terjadi pada Anda tidak penting). Tapi mari kita berfikir cerdas dan berusaha ikhlas mencari solusi secara tuntas (Yang penting adalah apa yang Anda lakukan terhadap apa yang terjadi pada Anda). Sayapun secara pribadi terus belajar untuk hal ini.
Wallahu a’lam
Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia