NASIONAL

Ditolak UGM, UAS: Tertutup Satu Pintu, Seribu Pintu akan Terbuka

Jakarta (SI Online) – Ustaz Abdul Somad (UAS) akhirnya buka suara terkait kuliah umumnya yang dibatalkan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Saya menyampaikan tausiyah itu bukan seperti artis yang kerjar target, saya diundang ya saya datang. Kalau kebetulan misalnya dibatalkan, ya ke tempat lain, yang selalu ketika nelepon nanti ya kalau ini batal,” ujar UAS dikutip Suara Islam Online dari dari program Fakta Tv One pada Selasa (15/10/2019).

Menurutnya, lokasi ceramah tidak terlalu penting di era digital sekarang ini. “Jadi setelah kita punya alat komunikasi, multimedia, TV, jadi tempat itu saya pikir tidak begitu terlalu penting, karena ketika saya tausiyah akhirnya di Universitas Islam Indonesia (UII) toh nanti kawan-kawan yang di UGM juga akan menonton, akan menyaksikan, mungkin ingin silaturahim, ingin ketemu,” ungkapnya.

UAS terlihat lebih santai menghadapi masalah pembatalan agenda ceramahnya. “Saya kira dari dahulu juga begitu, ketika kasus dua jam nongkrong di airport, kemudian di beberapa daerah terakhir di Kudus, saya tetap datang,” kata dia.

Agenda di Kudus, kata UAS, awalnya mau penggalangan dana untuk membantu ratusan anak-anak penderita autis. “Karena dari awal niatnya mau penggalangan dana untuk anak-anak autis, jadi begitu batal kita sampaikan saja uang yang ada, peletakan batu pertama. Yang saya khawatirkan itu bukan saya, tapi 120 anak autis yang tidak berdosa. Yang saya khawatir kalau 120 anak ini berdoa, ini yang menghadang kalau bisa datang ke Ponpes Al Achsaniyyah temui anak autis itu cium tangannya mudah-mudahan Allah mengampuni,” jelasnya.

Tak hanya itu, UAS pun mengunggah profil pribadinya secara lengkap di akun media sosialnya agar seluruh pihak tak salah paham dan mencurigai dirinya. “Supaya tidak salah nilai, kalau orang termakan isu kan kasihan, dia akan terus keliru. Orang keliru berbicara itu berawal dari mendengar dan berpikir,” papar UAS.

“Kalau dia gagal paham kita kasih paham, yang susah itu kita menghadapi orang yang cari makannya dari gagal paham,” tambahnya.

Meski terjadi pembatallan agenda di UGM, UAS tetap memiliki banyak agenda di Yogyakarta. “Tertutup satu pintu, seribu pintu akan terbuka,” tandas UAS.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button