SUARA PEMBACA

Fenomena Tujuh Janin Aborsi, Ada Apa dengan Generasi?

Pertama, pendidikan berbasis akidah Islam. Pendidikan ini harus dimulai dari keluarga sebagai wadah pertama pembentukan kepribadian anak. Membentuk generasi salih dan salehah tentu membutuhkan peran orang tua yang juga memiliki kepribadian salih. Ajarkan anak mencintai Islam sejak dini. Kenalkan siapa hakikat dirinya sebagai hamba Allah SWT. yang wajib taat dan patuh pada seluruh aturanNya. Fondasi Islam harus terbangun kuat ke dalam diri anak. Dengan begitu, ia akan terbiasa mengenal perbuatan yang wajib dijauhi dan ditaati. Keimanan yang kokoh akan membentengi mereka dari perilaku maksiat.

Kedua, masyarakat berdakwah. Di masa sistem Islam berkuasa, masyarakat terbiasa saling menasihati serta beramar makruf nahi mungkar. Fungsi masyarakat sebagai social control akan terwujud ketika menjadikan Islam sebagai standar dan tolak ukur perbuatan.

Ketiga, negara amanah. Negara adalah pilar terpenting dalam kehidupan bermasyarakat. Dialah peletak dasar bagaimana negeri ini diatur. Negara dengan segala kewenangannya akan menutup rapat setiap tontonan, tayangan, film, media, serta apa saja yang menjadi sarana merebaknya kemaksiatan. Dengan tegaknya sistem sanksi Islam, segala bentuk kejahatan dan kemaksiatan dapat diredam dan dicegah.

Khatimah

Imam Syafi’i pernah berkata, “Hayaatu al-fata bil ‘ilmi wa at-tuqa.” (hidupnya seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa). Ada tiga kata kunci penting yang dapat digali dari ungkapan tersebut, pertama kata dari “pemuda”, yang kedua “ilmu”, dan yang terakhir adalah “takwa”.

Tiga kata kunci ini harus menjadi satu kesatuan yang utuh untuk membangun para pemuda dengan ilmu tinggi yang diiringi dengan ketakwaan, sehingga diharapkan dapat menjadi aset bangsa penggerak ke arah perubahan lebih baik. Dengan ilmu dan takwa itulah, Rasulullah Saw berhasil mendidik dan membina para sahabat sebagai pejuang Islam yang tangguh. Di masa Islam, pemuda memainkan peranan penting dalam fondasi peradaban Islam.

Peradaban kapitalisme sekuler telah nyata kerusakannya. Apalagi yang bisa kita harapkan dari peradaban sampah yang destruktif ini? Islam memiliki paket lengkap dan rumus sukses membangun generasinya. Hanya tersisa satu tanya, kita lebih memilih yang mana? Generasi masa depan sedang dipertaruhkan. Pilih Islam atau tenggelam bersama kapitalisme dan kerusakannya?

Chusnatul Jannah, Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button