NASIONAL

Gemuruh Takbir Saat Sambutan Prabowo di Milad PKS

Bogor (SI Online) – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab kritikan yang disampaikan kepada Presiden PKS Sohibul Iman tentang sosoknya yang dianggap sebagai penganut “Islam abangan”. Sebelumnya Presiden PKS mengungkapkan ada tokoh yang mendatanginya dan mempertanyakan kenapa PKS mau gabung sama Gerindra, padahal Prabowo dianggap sebagai sosok yang bukan “Muslim santri” tapi “Muslim abangan”.

“Saya memang bisa dibilang Muslim abangan, tapi karena sejak muda dekat dengan PII, HMI dan sebagainya, ya lama-lama agak kental dikit lah. Tapi kalau mau adu ayat adu fasih saya angkat tangan,” gurau Prabowo saat memberikan sambutan di acara Milad PKS ke-20 di gedung SICC, Sentul Bogor, Ahad (13/5/2018).

Ia menegaskan bahwa dirinya sebagai Muslim dan sebagai prajurit tentara. “Dulu saya di pasukan tempur, begitu dilantik disuruh berangkat perang, dan perang ini menghadapi maut, ya biasa kita ingat Tuhan kalau menghadapi maut dan kita mencari kyai. Jadi disitulah salah satu alasan kenapa tentara dekat dengan kyai,” ungkap Prabowo.

“Saya diajarkan ustaz saya, kalau merasa akan dipanggil Tuhan agar mengucapkan dua kalimat syahadat menjelang akhir nafas. Dan dalam hidup saya, beberapa kali menghadapi situasi seperti itu dan saya mengucapkan dua kalimat syahadat, tetapi setelah syahadat saya masih diberikan tambahan umur,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengungkapkan kekagumannya kepada PKS. “Kalau bersama PKS urusannya lancar enak dan selalu menepati janji. PKS ada tempat yang khusus di hati saya, PKS tidak pernah meninggalkan saya dan Gerindra di waktu susah,” tuturnya.

“Jadi saya hormat dan mengucapkan selamat kepada PKS, kita banyak nyontek kepada antum-antum semua di PKS. Gara-gara bergaul sama Aru sama Muzani jadi manggilnya pakai antum-antum,” tambahnya kemudian sambil tersenyum.

Aru yang dimaksud adalah Aru Syeif Assadullah, dikenal sebagai Pimred Suara Islam sekaligus tokoh senior Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Dalam setiap kesempatan, Prabowo selalu menyebut nama Aru karena sudah berkawan sejak lama. Semantara Muzani adalah Sekjen Gerindra yang juga menjadi sahabatnya sejak lama. Keduanya juga turut hadir dalam acara tersebut.

Prabowo melanjutkan, saat momen Pilkada DKI lalu, bersama PKS kepemimpinan DKI bisa dimenangkan. “Jadi mungkin Prabowo muslimnya abangan tapi Prabowo ikut berjuang bersama kalian menurunkan “si itu”. Betul ya Ru, Aru ini suka grecokin aku,” ungkap Prabowo yang kembali menyebut nama Aru.

Maksud digrecokin adalah Aru selalu mengingatkan Prabowo tentang pentingnya kepemimpinan Islam di tengah-tengah mayoritas masyarakat Muslim seperti di DKI Jakarta.

Dalam akhir sambutannya, Prabowo kembali mengungkapkan kekagumannya kepada PKS. Menurutnya, PKS punya banyak tokoh yang pintar dan punya integritas serta kejujuran. “PKS tidak pernah meninggalkan Prabowo dan Gerindra, maka Gerindra juga tidak akan meninggalkan PKS. Sejak dari dahulu nasionalis dan agamis harus bersatu agar negara aman dan tentram,” tegasnya.

“Selamat berjuang PKS, semoga selalu dalam keberhasilan dan perlindungan dari Allah SWT. Takbir!, takbir!, takbir!, merdeka!,” seru Prabowo yang membuat seluruh hadirin berdiri dan gemuruh kalimat takbir “Allahuakbar” bersautan.

Selain Prabowo, puncak acara milad PKS tersebut dihadiri banyak tokoh diantaranya KH Abdul Rasyid Abdullah Syafiie (Pimpinan Perguruan Islam As Syafiiyah), Gubernur DKI Jakarta dan Wakilnya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustaz Zaitun Rasmin, Pimpinan PA 212 Ustaz Muhammad Nur Sukma dan tentunya sejumlah petinggi dari jajaran dewan pimpinan pusat PKS mulai dari Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Dewan Syuro Habib Salim Segaf al Jufri, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Mardani Ali Sera, Muzammil Yusuf dan lainnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button