RESONANSI

Hanya Islam lah yang Mampu Menjungkalkan Anasir dan Gerakan Komunis PKI

Artinya, itulah prasyarat mutlak yang tak boleh ditolerir dan ditawar-tawar lagi.

Sepanjang penyelenggaraan Pilpres dan Pemilu 2024 itu dijamin keberlangsungannya tidak akan diwarnai kecurangan, keculasan dan persekongkolan antara KPU, Bawaslu dan MK dengan eks rezim penguasa itu, maka situasi kondusif akan aman dan nyaman.

Yang nyata-nyatanya sudah tercatatkan di dalam rekam jejak sejarah begitu sangat memilukan dan memalukan:

Hingga menewaskan lebih dari 600 petugas penyelenggara Pilpres dan Pemilu. Suatu yang sebenarnya masalah humanity common sense ini, tetapi kok tanpa ada tindak lanjut pengusutan, apalagi penyelidikan dan penyidikan.

Namun dari tanda-tanda dan preferensi-preferensi yang ada sebagai pembuktian faktual justru dirasakan dan tampak di permukaan malah semakin menyimpang jauh dari landasan bernegara dan berkebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam prakondisi jelang mendekati Pilpres 2024 itu sudah begitu banyak kecurangan-kecurangan itu dipertontonkan —meski menabrak konstitusi sekalipun, terhadap adanya upaya perpanjangan tiga periode dan penundaan Pilpres dan Pemilu itu begitu masif, sistematis dan terstruktur dilakukan oleh para pendukungnya baik dari koalisi partai maupun komunitas sukarelawan politiknya.

Upaya lain yang kentara begitu ambisius tetap berkeinginan mempertahankan kekuasaan Jokowi ini, adalah membangun patron kolusi dengan politik boneka bersama kroni dan koloninya. Terutama, dengan partai koalisi pendukungnya.

Bahkan, dengan terang-terangan politik cawe-cawe Jokowi lebih jauh mampu hingga menentukan paslon Presiden.

Malah, yang boleh dikatakan sebagai induk semang atau Ibu Suri Jokowi atas perilaku sang putra mahkota petugas partai, seperti PDIP dan Megawati Soekarnoputri itu habis dipreteli, dengan sangat begitu tega ditinggalkan begitu saja. Habis manis sepah dibuang.

Tanpa izin karena sudah merasa sebagai Presiden tak diperlukan diperlukan ewuh pakewuh lagi.

Ironisnya, itu tanpa ada tindakan apa-apa dari Ibu Megawati berikut PDIP sebagai simbol kekuatan banteng ketaton bila sedang mengamuk. Sekarang Jokowi dijewer telinganya pun tidak!

Lantas, satu lagi suatu yang sangat menggila —ini mustahil tanpa campur tangan Jokowi. Tiba-tiba Jokowi meloncat dan pindah dukungan ke partai KIM yang hanya dalam hitungan hari tidak sampai sepuluh jari, Gibran secara simultan dipaslonkan dengan Prabowo, bersamaan dukungan deklarasi seluruh anggota partai KIM dan pelolosan keputusan kontroversial MK perihal batas usia paslon Presiden itu.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button