‘Hijrah Hati’, Menjadi Muslim yang Lebih Baik Setiap Hari
Hijrah adalah salah satu konsep yang sangat penting dalam Islam. Secara historis, hijrah merujuk pada peristiwa perpindahan Nabi Muhammad Saw dan para sahabat dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan akidah dan menjalankan syariat Islam dengan lebih baik.
Namun, secara esensial, hijrah tidak hanya berarti perpindahan fisik, tetapi juga perubahan hati dan niat menuju ketaatan kepada Allah.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 218).
Ayat ini menegaskan bahwa hijrah bukan hanya tentang berpindah tempat, tetapi juga tentang memperbaiki diri dan berjuang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, hijrah hati menjadi langkah penting bagi setiap Muslim untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.
Makna Hijrah Hati
Hijrah hati adalah perubahan dari kondisi hati yang buruk menuju kondisi yang lebih baik. Ini mencakup meninggalkan dosa, menghindari maksiat, serta mengganti kebiasaan buruk dengan amalan-amalan yang dicintai Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang Muslim adalah orang yang Muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menjelaskan bahwa hijrah sejati adalah meninggalkan segala sesuatu yang Allah larang, termasuk niat buruk, ucapan yang menyakiti, dan tindakan yang bertentangan dengan syariat.
Langkah-Langkah Hijrah Hati
1) Memperbaiki Niat
Segala perbuatan dalam Islam bergantung pada niat. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hijrah hati dimulai dengan niat yang tulus untuk berubah menjadi lebih baik demi menggapai ridha Allah, bukan demi pujian manusia.
2) Meninggalkan Dosa dan Maksiat
Meninggalkan dosa adalah salah satu bentuk hijrah hati yang paling mendasar. Allah SWT berfirman: “Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur: 31).
Tobat yang sungguh-sungguh (taubatan nasuha) menjadi pintu awal untuk menghapus dosa dan memperbaiki hubungan dengan Allah.
3) Memperbanyak Amal Kebaikan
Hijrah hati akan sempurna jika diiringi dengan memperbanyak amal kebaikan, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan membantu sesama. Allah ﷻ berfirman: “Barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya.” (QS. Az-Zalzalah: 7).