RESONANSI

IKN Nusantara: “Jokowi dan Ahok Hoka Hoak …Hoka-Hoka Bento”

Sehingga, dalam perjalanannya proyek-proyek itu kemudian hanya menyusahkan negara dan rakyat yang diberikan pinjaman dan bantuannya. Mereka kuras habis segala sumber daya.

Makanya, kemudian mereka negara-negara Afrika, termasuk tetangga kita Malaysia, ramai-ramai mengundurkan diri dan atau memutuskan sepihak. Mulailah kemudian masalah itu menyebar luas dan menyulut konflik dari semula masalah instrumen ekonomi kemudian menjadi isu instrumen politik.

“Faktor Isu Instrumen Politik”

Faktor isu instrumen politik inilah yang dikhawatirkan justru akan menjadi petaka dan paling bahaya melanda Indonesia ke depan.

Terlebih, ini terkait masalah “bobot kedaulatan” suatu bangsa menyangkut marwah dan martabat Ibukotanya. Jika proyek itu hanya kerja sama proyek infrastruktur, seperti kereta api cepat atau lainnya, bolehlah pula kita memincingkan sebelah mata.

Apalagi isu sentimen politik lainnya di Indonesia itu masih sangat tebal dan itu bisa memicu perpecahan bangsa, seperti;

Pertama, tingkat penguasaan ekonomi dan kemakmuran di Indonesia mayoritas masih dikuasai etnis China yang justru mereka menjadi populasi penduduk minoritas.

Ini dengan mudahnya bisa memicu munculnya kecemburuan sosial masyarakat pribumi; bagaimana pula mengelola masyarakat adat Dayak yang masih banyak menghuni kawasan konservasi yang tentu harus dikorbankan; dsb-dsb.

Kedua, ini terkait masalah yang paling rawan dan rentan bahaya, yaitu adanya perbedaan ideologi dan agama negara yang final Indonesia berdasarkan Pancasila. Maka, sila ke-1 , adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. PKC RRC berideologi komunis, artinya atheis tidak bertuhan.

Apalagi, Indonesia pernah memiliki sejarah kelam dengan PKI yang didukung PKC 1965, yang dikuatirkan anasir yang bersifat laten kebangkitannya dengan membuka hubungan poros Indonesia-RRC menimbulkan kecurigaan meruncing dan memanasnya ketegangan stabilitas politik di antara rakyat semesta di Indonesia.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button