RESONANSI

Indonesia ‘No Jokowi’

Pasca penetapan pemenang pemungutan suara Pilpres 2024 suasana dan kondisi kegentingan politik bangsa justru terasa semakin menguat.

Keempat sesepuh para pemimpin elite politik yang paling berpengaruh di negeri saat ini, yaitu:

Pertama, Megawati Soekarnoputri masih belum bersikap dan mengambil cara “diam”.

Meskipun, keputusannya tengah sangat dinantikan untuk kelancaran dan keberlangsungan Hak Angket di DPR sebagai upaya menyelidik dan menyidik kecurangan TSM Pilpres dan Pemilu 2024 yang terasa fulgar memang.

Yang bisa saja efeknya berimbas —dikarenakan dorongan pelbagai elemen publik yang sangat berpengaruh — mengarah ke pemakzulan Jokowi;

Sementara, kedua, pinisepuh politikus Amin Rais tetap garang dan menempatkan dirinya sebagai oposisional garis keras yang tetap bertujuan memakzulkan Jokowi sekaligus mendiskualifikasi paslon 02 tanpa kecuali.

Dikarenakan dengan terang-benderang dan secara kasat mata Jokowi telah melakukan kecurangan dan keculasan terhadap Pilpres dan Pemilu 2024 yang dianggapnya paling buruk dan brutal di sepanjang sejarah penyelenggaran transisi demokrasi itu berlangsung.

Sedangkan, ketiga, Surya Paloh baru saja mengambil keputusan mengejutkan dengan menerima kemenangan “semu” Prabowo Subianto —yang ntahlah di beberapa hari krusial ini kenapa selalu dan datang hanya sendirian tanpa Gibran— menyambutnya dengan karpet merah;

Sedangkan, keempat dinaungi fleksibilitas strategi pemikiran politik Jusuf Kalla kerap masih melekat dan merangkul Anies-Muhaimin yang justru semakin menebal dan mengkristal militansinya terhadap perjuangan dan kejuangan menuju perubahan Indonesia lebih baik.

Dengan tekad tetap tegak lurus melalui Tim Nasional Hukum Amin di-back up 1000 pengacara menggugat dan mengajukan legal standing untuk membatalkan terhadap amar putusan penetapan KPU No.360 tahun 2024 perihal hasil Pilpres dan Pemilu tersebut.

Dan yang paling menarik dengan adanya target sasaran baru —bukan mendiskualifikasi paslon 02—tetapi menyelenggarakan Pilpres ulang dengan syarat Prabowo mencari pasangan pengganti Gibran.

Sekaligus, upaya ini sebagai refleksi dan ekspresi diplomasi hukum strategis bersifat imparsial dan holistik bertujuan memudahkan kelolosan kemenangannya atas gugatan di pengadilan MK dengan memberikan kesadaran dan keyakinan sepenuhnya kepada MK:

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button