Indonesia, Pakistan dan Turki Kecam Jubir BJP India

Jakarta (SI Online) - Pernyataan Juru Bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) IIndia, Nupur Sharma, yang menghina Nabi Muhammad Saw dalam sebuah debat TV akhirnya gelombang kecaman di dalam negeri dan dunia Islam. Pemerintah Indonesia secara resmi mengutuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw yang dilakukan oleh juru bicara partai berkuasa di India, BJP. "Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad Saw oleh dua politisi India," kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataannya pada Senin malam (07/06/2022). Kemenlu mengeklaim, mengatakan pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta. Sebelumnya Perdana Menteri Pakistan telah mengeluarkan kecaman dan mendesak masyarakat internasional untuk "menghukum berat" New Delhi. “Saya mengutuk sekuat mungkin, komentar menyakitkan dari pemimpin BJP India tentang Nabi kita tercinta. Telah mengatakan berulang kali (bahwa) India di bawah (Perdana Menteri Narendra) Modi menginjak-injak kebebasan beragama, dan menganiaya Muslim,” kata Shehbaz Sharif dalam serangkaian tweet pada Ahad (05/06). “Cinta kami kepada Nabi Suci (Muhammad Saw) adalah yang tertinggi. Semua Muslim dapat mengorbankan hidup mereka untuk cinta dan rasa hormat kepada Nabi Suci mereka,” tambahnya. Seorang pejabat Turkiye pada Senin (06/06) juga telah mengecam pernyataan pejabat partai BJP yang berkuasa di India itu. "Kami mengutuk pernyataan penghinaan oleh pejabat BJP terhadap Nabi dalam istilah yang paling keras," ucap Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Turki di Twitter. Celik menggarisbawahi bahwa penghinaan ini dilakukan tidak hanya terhadap umat Islam di India tetapi juga terhadap umat Islam di seluruh dunia. Celik menyambut baik tindakan BJP memecat salah satu politisinya dan pihak berwenang India yang mengutuk pernyataan tersebut. “Pendekatan ini harus menjadi contoh. Kami berharap pemerintah India mengambil tindakan yang diperlukan dalam menghadapi meningkatnya Islamofobia dan memperkuat kebebasan beragama umat Islam,” tambah Celik. red: a.syakira/anadolu agency

SHARE:

Artikel Terkait

Pendeta Gilbert Diduga Lakukan Penistaan Agama, DDII Siap Kaji dan Kawal Proses Hukumnya

Diduga Hina Zakat dan Shalat, Pendeta Gilbert Dilaporkan ke Polisi

Indonesia ‘No Jokowi’

Gerak Kolektif Hadapi Islamofobia