INTERNASIONAL

Jenazah Syekh Ali Ash-Shabuni Dishalatkan di Masjid Jami Muhammad Al Fatih Istanbul

Istanbul (SI Online) – Ribuan umat Islam, termasuk para pejabat Turki, menyalatkan ulama besar, mufasir sekaligus Ketua Asosiasi Cendekiawan Suriah, Syekh Prof. Dr. Muhammad Ali Ash-Shabuni di Masjid Jami Sultan Muhammad Al Fatih, Istanbul, Turki, Sabtu usai Zuhur, 20 Maret 2021.

Sebelumnya, Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni wafat pada Jumat (19/03/2021). Syekh Ash-Shabuni wafat di Kota Yelwa, barat laut Turki, dalam usia 91 tahun.

Baca juga: Innalillahi, Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni Wafat

Setelah dishalatkan, jenazah Syekh Ali Ash-Shabuni dimakamkan di Pemakaman Merkez Efendi, Istanbul. Di pemakaman ini juga terdapat makam mantan Perdana Menteri Turki, Necmetin Erbakan, yang wafat pada 2011 silam.

Syekh Ash-Shabuni lahir di kota Aleppo, Suriah pada 1930. Ia lulus dari Sekolah Tinggi Syariah Universitas Al-Azhar di Mesir pada 1955. Beliau adalah salah satu cendekiawan paling terkemuka, pengamat paling terkenal dalam sains, tafsir, hadits dan Al-Qur’an. Ia menghabiskan lebih dari 30 tahun hidupnya untuk mengajar ilmu tafsir di Umm Al-Qura University, di Makkah Al-Mukarramah, Saudi Arabia.

Jenazah Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni.

Sejak awal 2011, saat awal mula revolusi Suriah, Syekh Ali Ash-Shabuni termasuk tokoh terdepan menentang kezaliman rezim Bashar al-Assad. Ia menyebut Bashar al-Assad sebagai “Musailmah Al-Kadzab” sebagai protes kezaliman diktator Suriah itu.

Almarhum memihak pada revolusi Musim Semi Arab, dan mengatakan dalam beberapa wawancara di televisi bahwa seorang penguasa yang memaksa rakyatnya dan menyimpang dari semua penyimpangan dari agama Tuhan adalah kriminal dan harus dilawan.

Syekh Ash-Shabuni berdiri di samping gerakan populer Suriah melawan rezim, dan berulang kali menyerang Bashar al-Assad, menggambarkannya sebagai pembohong, sebagai protes terhadap penindasan rezim Suriah terhadap demonstran damai. Al-Shabuni mengatakan dalam salah satu wawancara televisi:

“Para ulama umat berpendapat perlunya melawan Musaylamah si pembohong (al-kadzab), yang bernama Bashar al-Assad setelah tiraninya melakukan pembunuhan manusia,” ujar dia.

Para ulama Al-Qur’an dan Sunnah di berbagai negara Arab berduka cita atas Syekh Ash-Shabuni, mengingat kematiannya sebagai hilangnya suara kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.

Red: Fathullah FR/dbs

Artikel Terkait

Back to top button