Jokowi dan Luhut, Ibarat Suami Istri
“Money is the mother’s milk of politics.” (Jesse M Unruh)
“We have the best government that money can buy.” (Mark Twain)
Luhut Binsar Pandjaitan bukan militer kaleng-kaleng. Lelaki berumur 74 tahun ini adalah orang yang ‘paling akrab’ dengan Presiden Jokowi. Luhut adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970. Pada tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan tiga tahun kemudian meraih predikat sebagai lulusan terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa. Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD.
Luhut berjasa besar mengantar Jokowi jadi presiden. Karena itu jangan heran, masalah-masalah besar di bangsa ini selalu diserahkan Jokowi ke Luhut. Utang budi Jokowi ke Luhut sangat besar.
Ketika Jokowi menjadi presiden, Luhut langsung menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI. Ia kemudian berganti menjadi Menkopolhukam dan akhirnya kini menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Selain itu, lelaki Batak ini juga dipercaya Jokowi menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Wakil Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Koordinator PPKM Jawa-Bali, Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional, dan Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Maka banyak yang menyebut Luhut adalah ‘perdana menteri’ atau menteri koordinatornya menteri koordinator. Tentu Luhut tidak sendirian memegang jabatan ini. Ia mempunyai tim yang handal di belakangnya. Luhut dengan Jokowi bagaikan suami istri. Entah yang mana suami, entah mana yang istri.
Peran Luhut mengantarkan Jokowi ke istana sangat besar. Luhutlah yang ‘membawa Jokowi’ ke Jakarta. Peranan Luhut dan anak buahnya sangat besar, mulai dari Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta sampai menjadi presiden.
Tahun 2014, ketika Jokowi ditetapkan sebagai capres dari PDIP, Luhut langsung menyatakan dukungannya. Sikap Luhut ini membuat Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie marah. Karena sebelumnya Luhut telah ditunjuk Ical sebagai ketua tim sukses pencapresannya. Sehingga saat itu Golkar terpecah dua. Gerbong Ical dukung Prabowo. Gerbong Luhut dukung Jokowi.
Luhut memang menjalin hubungan dengan Jokowi sudah lama. Hubungan Jokowi dan Luhut terjalin sejak Jokowi menjadi wali kota Solo. Saat itu PT Rakabu Sejahtera, perusahaan perseorangan milik Jokowi yang bergerak di bidang furniture, menjalin kerjasama bisnis dengan PT Toba Sejahtera milik Luhut.
Luhut adalah jenderal. Di Indonesia para jenderal umumnya mempunyai bisnis. Begitu juga dengan Luhut. Ia punya saham besar di PT Toba Sejahtera. Berdasarkan penelusuran bisnis.com, Grup Toba Sejahtra terbagi ke dalam enam anak usaha yang terdiri dari Toba Coal and Mining, Toba Oil and Gas, Toba Power, Toba Perkebunan dan Kehutanan, Toba Industri dan Toba Property and Infrastructure.
Jadi jangan heran bila Luhut kini terlibat dalam bisnis PCR. Sebelumnya juga Luhut masuk dalam laporan dokumen Pandora Papers. Pandora Papers merupakan laporan yang membocorkan sekitar 12 juta file berupa dokumen, foto, dan email yang mengungkap harta tersembunyi, penggelapan pajak, serta kasus pencucian uang yang melibatkan orang terkaya dan berkuasa di dunia. Laporan itu adalah hasil temuan lebih dari 600 jurnalis yang berasal di 117 negara. Dokumen Pandora Papers berisi data terkait kekayaan rahasia para elite kaya di lebih dari 200 negara dan wilayah di dunia.