NASIONAL

Jokowi Paksakan Bangun IKN, MS Kaban: Egois, Tidak Pro Rakyat

Jakarta (SI Online) – Rencana pemerintahan Jokowi untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, nampaknya terus dilanjutkan. Bahkan, nama IKN yang beru pun telah disebutkan. Nusantara, namanya.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, MS Kaban, menyebut Presiden Jokowi egois dan tidak pro rakyat karena memaksakan membangun IKN di tengah kondisi APBN yang terseok-seok.

“Pemerintahan Presiden Jokowi paksakan bangun IKN dengan APBN yang terseok-seok patut disebut egois, tidak pro rakyat. Rakyat sedang berat menerima beban hidup,” ungkap Kaban melalui akun twitternya, @MSKaban3, dikutip Ahad, 6/02/2022.

Mantan Menteri Kehutanan ini melanjutkan, hampir tujuh tahun Jokowi berkuasa pembangunan infrastruktur juga terseok-seok dan berpotensi mangkrak. IKN, kata dia, senasab dengan Esemka.

“Hampir tujuh tahun berkuasa pembangunan infrastruktur juga terseok-seok berpotensi mangkrak. Berkuasa hanya tinggal menghitung hari. IKN senasab Esemka,” kata dia menyebut merek mobil yang pernah “mengantarkan” Jokowi ke Ibu Kota, namun kini tidak jelas nasibnya.

Sebelumnya, 45 tokoh dari berbagai latar belakang menginisiasi petisi menolak pembangunan IKN. Mereka meminta Jokowi menghentikan rencana pemindahan IKN.

Para inisiator menilai, rencana pemindahan ibu kota di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini tidak tepat. Apalagi, menurut mereka, kondisi ekonomi masyarakat dalam keadaan sulit, sehingga tak ada urgensi memindahkan ibu kota negara.

Baca juga: 45 Tokoh dan Akademisi Inisiasi Petisi “Bukan Waktunya Pindahkan Ibu Kota”

Proyek pembangunan IKN Nusantara memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Seperti pernah diungkap Presiden Jokowi, pemindahan ibu kota setidaknya akan menelan anggaran hingga Rp501 triliun.

“Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar AS (sekitar Rp501 triliun),” kata Jokowi saat menghadiri Indonesia–PEA (Persatuan Emirat Arab) Investment Forum yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (4/11/2021) lalu.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button