Ketika Barat Kehilangan Nilai
Bagi mereka kehidupan adalah dunia ini. Tidak ada lagi kehidupan setelah dunia (akhirat). Karena filosofi ini, menyebabkan mereka ingin menikmati dan menguasai dunia ini dengan segala cara. Mereka melihat kekuasaan adalah kenikmatan terbesar bagi manusia. Karena dengan kekuasaan itu, mereka bisa memerintah orang, mendapat kehormatan dimana-mana, menguasai harta dan bisa melampiaskan nafsu seksual kepada siapa saja dengan sembunyi-sembunyi, membunuh ribuan manusia tanpa dihukum dan lain-lain.
Beda 360 derajat dengan Islam. Satu-satunya agama wahyu Ilahi ini melihat manusia lain dengan penuh hormat. Kebahagiaan dalam Islam, bukan kebahagiaan materi, meski materi itu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kebahagiaan dalam Islam, adalah ketika seorang Muslim dapat mentaati Allah dan Rasulnya. Firman Allah SWT:
“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar (bahagia di atas bahagia).” (QS al Ahzab 71)
Bila Barat melihat manusia selain dirinya ingin menguasainya, maka Islam melihat manusia lain ibarat saudara. Islam memandang manusia lain adalah manusia seperti dirinya sama-sama keturunan Nabi Adam. Sama-sama mempunyai tugas melanjutkan risalah Ilahi.
Seorang Muslim bila melihat non Muslim, ia merasa iba. Karena orang itu boleh jadi tidak tahu akan kenabian Nabi Muhammad saw, orang itu tidak tahu kemukjizatan Al-Qur’an dan lain-lain. Ia berdoa dan berharap orang itu dapat masuk Islam dan bersama-sama dirinya nanti dapat masuk surga (setelah wafat) sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT dalam Al-Qur’an.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS ar Ruum 22)
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al Hujurat 13)
Walhasil, Barat memang masih berdiri. Tapi ibarat pohon, ia bagaikan pohon yang telah mengering akarnya atau bagaikan pohon yang sudah roboh dan tercerabut akarnya dari tanah. Wallahu azizun hakim. []
Nuim Hidayat