INTERNASIONAL

Komandan Chechnya Sebut Serangan Rusia ke Ukraina adalah Melawan Setan Barat dan LGBT

Kiev (SI Online) – Komandan pasukan Chechnya yang berperang untuk Rusia, Apti Alaudinov, memuji invasi Moskow ke Ukraina. Alaudinov bahkan menyebut serangan itu sebagai perang suci melawan nilai-nilai setan Barat serta komunitas LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer).

Alaudinov membuat pernyataan tersebut dalam sebuahacara di stasiun televisi Russia-1 yang dikelola pemerintah Rusia. Video dari pernyataannya telah dibagikan ke Twitter pada Ahad oleh Julia Davis, seorang kolumnis untuk The Daily Beast dan pendiri Russian Media Monitor.

Chechnya, tempat asal Alaudinov, adalah wilayah otonom di bawah yurisdiksi Rusia. Dalam komentarnya, komandan Chechnya itu memuji Presiden Rusia Vladimir Putin karena berdiri melawan Barat dan NATO, menggambarkan mereka sebagai kejahatan.

Dia juga memuji Putin karena mencegah LGBTQ berkembang di Rusia, berpendapat bahwa pertarungan di Ukraina adalah perang melawan komunitas LGBTQ.

“Ini adalah perang suci yang dibicarakan orang-orang kudus dan para tetua kita,” kata Alaudinov menegaskan, yang selanjutnya mengatakan bahwa dia memuji Tuhan karena tinggal di Rusia dan bahwa negara itu dipimpin oleh Putin.

“Dia adalah orang yang menolak untuk menerima apa yang disebut nilai-nilai Eropa,” imbuh komandan tersebut. “Pada kenyataannya, itu adalah nilai-nilai setan yang dipaksakan di seluruh dunia,” katanya, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (18/7/2022).

Alaudinov mengataan dia bersyukur bahwa Putin mengikuti nilai-nilai “Yang Mahatinggi”. “Kami tidak berada di bawah bendera LGBT dan selama dia masih hidup, kami tidak akan berada di bawah bendera itu,” katanya.

Lebih lanjut, dia menyebut demokrasi Amerika Serikat sebagai musuh utama umat manusia. “AS, Eropa, dan NATO membawa di dalam diri mereka ke segala sesuatu yang setan, dan bahwa mereka adalah tentara anti-Kristus.”

Komandan Chechnya itu menggambarkan pasukannya yang berperang untuk Rusia melawan Ukraina sebagai “tentara Yesus”.

Dia memuji Putin karena melakukan apa yang seharusnya dilakukan negara-negara Islam dengan melawan AS dan NATO. Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina hampir lima bulan lalu pada 24 Februari.

Pemimpin Rusia dan pejabat Moskow lainnya mengeklaim bahwa Kiev dipimpin oleh Nazi dan dijadikan alasan untuk membenarkan serangan Moskow.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button