Kontroversi Al-Zaytun: Menanti Sikap Tegas Tuan Penguasa
Sistem Islam vs Aliran Sesat
Fenomena aliran sesat bukanlah hal yang baru. Di zaman Rasulullah Saw pun telah ada yang mengaku nabi, namanya Musailamah Al-Kadzdzab (Musailamah si Pendusta).
Di masa Rasul, ia telah didakwahi untuk kembali pada akidah Islam yang lurus dan berhenti menyebarkan ajaran sesatnya. Namun sikapnya menjadi-jadi setelah wafatnya Rasulullah Saw. Pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Musailamah diperangi dan gerakannya dibabat habis.
Demikian tegasnya sistem Islam dalam membasmi gerakan-gerakan sempalan dan aliran sesat demi menjaga akidah umat.
Memang, tak ada paksaan dalam beragama. Namun Islam tak sejalan dengan konsep sekuler liberal yang mengizinkan gonta-ganti agama. Jika sudah menyatakan diri beriman kemudian keluar dari Islam, ada sanksi tegas bagi orang yang murtad itu. Rasulullah Saw bersabda: “Siapa saja yang mengganti agamanya (murtad dari Islam) maka bunuhlah.” (HR. al-Bukhari).
Secara komprehensif, negara yang menerapkan Islam secara kaffah akan mampu menjaga akidah umat. Selain sistem sanksi yang tegas, sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam akan melahirkan individu yang kokoh akidahnya. Masyarakat di sistem Islam akan saling nasihat-menasihati, amar makruf nahi munkar, menjaga suasana keimanan di tengah-tengah masyarakat. Wallahu a’lam []
Mahrita Julia Hapsari, Muslimah Aktivis Dakwah