NUIM HIDAYAT

Mari Kita Islamkan Yahudi, Nasrani, Ateis…

Kitab Bible dan ‘Talmut’ yang menjadi landasan perilaku kaum Kristen dan kaum Yahudi dibedah habis-habisan. Benarkah itu kitab suci? Benarkah kitab itu dari Tuhan? Benarkah tidak ada campur tangan dari manusia. Ternyata bohong BIbel dari Tuhan. Menurut para teolog Amerika sendiri (dalam buku Five Gospels), kalimat-kalimat dalam Bibel yang diduga kuat dari Yesus/Nabi isa kurang dari 20 persen. Yang lainnya karangan dari Matius, Markus, Lukas, Paulus dan lain-lain.

Kitab suci yang kacau itu jangan heran menjadi George W Bush dan para pendeta di Gedung Putih tidak merasa berdosa setelah menghancurkan Irak dan membunuh lebih dari satu juta orang (Bandingkan dengan tragedy WTC yang ‘hanya menelan korban 3000 orang). Hanya beberapa Gedung yang hancur. Irak bukan hanya hancur Gedung-gedungnya, tapi negaranya. Masa depan negaranya, para pemudanya, anak-anaknya menjadi tidak jelas ke depannya. Amerika telah membuat sebuah negara saling bunuh rakyatnya.

Itu pula yang dilakukan Amerika, Inggris dan Israel di Palestina. Bagaimana sebuah kitab yang dikatakan suci bisa merestusi pembunuhan ribuan manusia lain. Bagaimana sebuah kitab yang dikatakan suci merestusi penjarahan tanah orang lain ‘hampir tiap hari’.

Itu bukan kitab suci. Itu kitab kotor. Bibel dan Talmud adalah kitab palsu. Pura-pura dijadikan pegangan, dengan maksud untuk memuaskan nafsu kekuasaan pribadi. Nafsu kekuasaan untuk memperbudak manusia lain. Nafsu kekuasaan untuk mengendalikan orang lain. Pembunuhan disulap media massa menjadi pembalasan serangan. Penjarahan disulap media massa menjadi pengambilalihan hak pada tanah yang dijanjikan sesuai ‘kitab kotor’ mereka.

Kalau Israel boleh mengambil tanah Palestina dengan cara paksa dengan alas an berdasar kitab suci, bolehkah umat Islam mengambil kembali tanah Andalusia dengan dasar kitab suci? Tidak. Umat Islam tidak boleh melakukan itu. Islam melarang kaum Muslim menjajah atau menjarah tanah yang bukan miliknya. Islam melarang kaum Muslim membunuh karena faktor dendam atau faktor lain yang tidak diizinkan Al-Qur’an (Qishash misalnya). Bahkan dalam pembunuhan, Al-Qur’an menyatakan korban bisa menuntut balas kepada sang pembunuh atau memaafkannya (dengan bayar denda tertentu).

Membunuh satu nyawa manusia tanpa ‘haq’ seperti membunuh manusia sedunia, kata Al-Qur’an. Nyawa manusia sangat dijaga dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an menuntun penjagaan manusia mulai dalam kandungan seorang ibu. Bahkan Al-Qur’an juga menuntun agar kelahiran manusia melewati pernikahan yang sah, pernikahan yang diridhai Allah SWT. Maka disinilah hikmahnya kenapa zina dilarang dalam Islam. Zina adalah sebuah perbuatan yang ‘tidak menghargai’ proses penciptaan manusia. Proses penciptaan manusia adalah ‘proses yang paling rumit dalam pembentukan makhluk di dunia ini.’


Kini adalah zaman internet. Kita memasuki zaman dimana senjata manusia tidak lagi nuklir, tank, rudal, revolver atau senjata militer lainnya. Senjata manusia kini adalah ilmu. Bila dulu manusia atau bangsa dihormati karena kekuatan militernya, maka kini sebuah bangsa dihormati karena kekuatan ilmunya.

Manusia kini tidak lagi suka beradu senjata. Manusia kini suka beradu ide. Beradu fikiran, beradu gagasan. Mereka yang masih berfikir untuk menjadi manusia atau bangsa yang hebat dengan memperkuat militernya, adalah manusia yang out of date. Manusia yang ketinggalan zaman. Manusia yang tidak mengikuti perkembangan zaman.

Dengan adanya internet, semua permasalah di dunia, tidak lagi diselesaikan dengan adu senjata seperti dulu. Semua permasalahan antar bangsa bisa dirundingkan dengan kepala dingin antar pemimpin bangsa.

Maka bila dulu gagasan penghancuran senjata militer di dunia seakan mustahil, kini bukan mustahil. Persenjataan militer tidak lagi diperlukan bagi manusia. Persenjataan militer hanya akan menyebabkan kesengsaraan bangsa atau manusia lainnya.

Maka lagu imagine karya John Lennon sebenarnya bukan sebuah khayalan. Sayangnya John Lennon mengkhayalkan bahwa masyarakat di dunia bisa terbentuk damai kalau tanpa agama, tanpa senjata, tanpa batas-batas negara. Lennon yang tidak mengerti Al-Qur’an, wajar mengimajinasi seperti itu.

Itu mungkin inspirasinya datang dari pemikir-pemikir ateis. Pemikir komunis atau ateis memang mengkhayalkan masyarakat dunia yang sama rata dan sama rasa. Tapi mereka terpeleset pemikirannya, karena untuk menuju kea rah sana, masyarakat harus punya ‘pedoman suci’. Kaum komunis tidak memiliki pedoman. Pedomannya adalah akal dan hawa nafsunya. Sehingga yang terjadi dalam sejarah manusia,, bukan masyarakat yang Makmur yang dicapai komunis, tapi masyarakat yang amburadul.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button