Masjid Amir Hamzah: Dibongkar Jokowi, Dibangun Djarot, Hingga Direvitalisasi Anies

Inilah cerita tentang Masjid Amir Hamzah Taman Ismail Marzuki (TIM). Setelah tujuh tahun menunggu, akhirnya bangunan masjid, yang layak disebut sebagai masjid, terwujud kembali. Perjuangan untuk mendirikan kembali Masjid Amir Hamzah di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, berakhir manis. Meski tidak dibangun di lokasi awal, seperti permintaan para jemaah selama ini, berdirinya masjid yang ditunggu sekitar tujuh tahun lalu itu patut disyukuri. Jumat, 3 Juli 2020, disaksikan oleh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan penggunaan Masjid Amir Hamzah TIM. Baca juga: Gubernur Anies Resmikan Masjid Amir Hamzah TIM “Alhamdulillah, di hari yang mulia, di hari Jumat berkah, kita memulai pemanfaatan Masjid Amir Hamzah yang sudah selesai dikerjakan oleh Jakpro selama satu tahun terakhir ini,” kata Anies dalam sambutannya. Anies mengatakan, pembangunan kembali masjid ini adalah bagian dari proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). “Kita semua bersyukur bahwa semua yang ditargetkan, amanat yang dititipkan bisa dijalankan dengan baik. Sebagai salah satu bagian dari proses revitalisasi pusat kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki,” kata Anies. Masjid Amir Hamzah TIM, berkonsep futuristik, clean dan modern. Selain itu juga minimalis dan ramah lingkungan. Anies berharap masjid ini akan menjadi bagian dari cerita tentang karya-karya yang muncul dari Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Bagian dalam Masjid Amir Hamzah saat ini. “Kita berharap bangunan ini bukan saja secara fisik nampak bagus, bukan saja secara fisik bisa dimanfaatkan, tetapi bangunan ini menjadi tempat yang nyaman untuk ide, gagasan, berkembang,” kata dia. Masjid Amir Hamzah saat ini berdiri di antara Gedung Teater Jakarta TIM, Graha Bhakti Budaya, dan Kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Pemilihan lokasi ini dimaksudkan agar lebih mudah diakses oleh para pengunjung TIM. Masjid yang dibangun dengan konsep futuristik, clean dan modern ini memiliki daya tampung 250 jemaah dengan luas masjid beserta plaza shalat mencapai 800 meter persegi. Selain itu masjid ini juga mengusung konsep minimalis dan ramah lingkungan, khususnya di bagian atap yang ditanami lovegrass. Bukan hanya itu, masjid yang bakal memiliki taman seluas 470 meter persegi ini juga tetap merawat pohon-pohon lama sekitar masjid yang rindang dengan teknik Earth-Balling untuk memastikan akar pohon tetap baik dan bisa kembali ditanam ulang di lokasi yang baru. Dibongkar Jokowi Tujuh tahun lalu, tepatnya Agustus 2013, Jakarta geger. Masjid bersejarah di TIM, Masjid Amir Hamzah, dibongkar oleh Pemprov DKI Jakarta yang saat itu dipimpin pasangan Jokowi-Ahok. Alasan pembokaran untuk pembangunan gedung Fakultas Film IKJ. Masjid Amir Hamzah diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada 7 Januari 1977. Dinamakan Masjid Amir Hamzah untuk mengenang sastrawan Amir Hamzah yang juga pahlawan nasional. Di Masjid ini, konon seniman-seniman besar seperti WS Rendra, Chaerul Umam, Didi Petet dan lainnya beraktifitas. Sejak masjid dibongkar, para pengurus masjid memindahkan sementara kegiatan ibadah ke lantai basement Gedung Pusat Kesenian Jakarta, tak jauh dari lokasi pembongkaran masjid. Puing-puing bangunan Masjid Amir Hamzah yang dibongkar di era Jokowi-Ahok, 2013 lalu. Di satu bagian basement yang tidak begitu luas itu disulap seolah-olah menjadi masjid. Sebuah ruangan kecil digunakan sebagai sekretariat masjid. Di sanalah selama bertahun-tahun jemaah Masjid Amir Hamzah melakukan aktifitas, baik ibadah maupun pengajian. Sembari terus berjuang untuk pendirian masjid kembali. Masjid apa Pendopo? Dijanjikan sejak 2014, hingga Jokowi menjadi presiden, dan Ahok naik menjadi gubernur, pembangunan Masjid Amir Hamzah tak juga terealisasi. Bahkan hingga akhirnya Ahok ditahan karena kasus penistaan agama, pembangunan masjid juga tak kunjung ada kabarnya. Akhirnya, saat Jakarta dipimpin Djarot Syaiful Hidayat, keluar kabar pembangunan kembali Masjid Amir Hamzah. Lokasinya berada di dekat pintu masuk tim, sebeah kiri jalan. Anggota Majelis Taklim Amir Hamzah mengaku bersyukur atas pembangunan kembali Masjid, tetapi mereka tak bisa menyembunyikan rasa kecewa yang mendalam. Alasannya, Pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur Djarot yang saat itu tinggal menunggu hari untuk lengser terlalu memaksakan diri membangun kembali masjid yang hanya berukuran 8×8 meter. Di Indonesia, bangunan seluas itu untuk ibadah lazimnya disebut Musholla atau Langgar, bukan Masjid. Proses pembangunan masjid ini pun dikebut. Kurang dari dua bulan. Target awalnya pada 15 Oktober, sehari sebelum pelantikan Gubernur-Wagub baru Anies-Sandi, masjid ini harus jadi dan siap diresmikan. Bahkan kemudian malah dimajukan, 11 Oktober sudah harus jadi. Padahal, pada Sabtu sore 7 Oktober 2017, saat Suara Islam Online bersama anggota Majelis Taklim Amir Hamzah menyambangi lokasi, proses pembangunan masih berjalan sekitar 60 persen. “Ini dibangun hanya untuk memenuhi target,” kata dosen tetap IKJ Tri Aru Wiratno kala itu. Majelis Taklim Amir Hamzah saat melihat pembangunan Masjid di era Djarot, 7 Oktober 2017. "Masjid kok imut?" Menurut Aru, ukuran masjid seperti itu menyerupai kantin. Bahkan ada salah satu anggota Majelis Taklim yang nyeletuk, “Ini masjid apa villa, kok imut?.” Bangunan Masjid Amin Hamzah berukuran 8x8 meter yang dibangun di era Djarot. Mirip pendopo? Penyair dan dramawan kondang Jose Rizal Manua juga mengatakan, bangunan itu memang itu bukan masjid. Lebih tepat disebut pendopo. Maka itu, seharusnya difungsikan sebagai pendopo untuk tempat latihan berbagai kegiatan kesenian, ada teater, tari, film, dan lainnya. Sehingga alat musiknya terdengar ke luar lingkungan TIM yang memberi kesan dan nuansa tempat atau gedung kesenian. Direvitalisasi Anies Meski sudah jadi, jemaah masjid tak bisa menyembunyikan rasa kecewa mereka atas bangunan ‘karya’ Gubernur Djarot itu. Meski konon di dalam masjid sudah ada prasasti peresmian masjid yang ditandatangani Djarot, namun sejumlah relawan akhirnya menjalin komunikasi dengan calon pemimpin Jakarta yang saat itu memenangkan Pilkada, Anies-Sandi. Relawan Forum Sandi Uno (FSU) Bersama menilai bangunan itu lebih pantas disebut pendopo. Selain bentuk bangunan yang sama sekali tidak memperlihatkan sebuah masjid, letaknya pun di lahan yang tidak strategis. FSU Bersama lalu melakukan komunikasi dengan Wagub DKI Jakarta yang baru, Sandiaga Uno. Hingga kemudian terbentuklah panitia untuk mengawal pembangunan kembali masjid tersebut. Gubernur Anies Baswedan kemudian diundang untuk meninjau lokasi hingga pada akhirnya dilakukan pembangunan masjid kembali sebagai bagian dari Revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Salah satu sisi bangunan Masjid Amir Hamzah saat ini. Setelah dikerjakan selama setahun terakhir, Masjid Amir Hamzah akhirnya berdiri dengan luas dan kapasitas yang layak disebut sebagai sebuah masjid. Bukan pendopo atau bangunan villa yang imut. Alhamdulillah… Red: Shodiq Ramadhan/dbs