KRISTOLOGI

Menjawab Hujatan Kristen terhadap Shalawat: Agama Celaka Tak Butuh Shalawat Nabi

Seorang misionaris yang memakai nama inisial Abdul Masih (hambanya Yesus, pen.), menulis buku pedoman penginjilan berjudul “A Question that demands an Answer,” diterbitkan oleh The Good Way, Rikon, Switzerland. Buku saku penginjilan ini diterbitkan dalam edisi Indonesia dengan judul “Jawaban yang Disingkapkan.”

Puluhan ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi dikutip dalam buku setebal 61 halaman ini untuk syiar doktrin kristiani. Dengan metode komparasi yang culas untuk mendiskreditkan Muhammad Saw sebagai nabi tidak selamat di akhirat, dan memuji Yesus sebagai tuhan dan juruselamat penebus dosa manusia.

Secara khusus, dalam Bab IX Abdul Masih mengotak-atik Shalawat Nabi untuk menggoyahkan akidah Islam. Al-Qur’an surat Al-Ahzab 56 diselewengkan untuk membuktikan bahwa Nabi Muhammad belum selamat di akhirat sehingga butuh doa shalawat dan doa syafaat dari umatnya selama berabad-abad. Berikut kutipannya:

“Bab IX: Sejahtera Muhammad dan Kristus. Semua Muslim berdoa setiap kali mereka menyebut Muhammad: “Shallallahu ‘ala Muhammad.” Doa mereka menunjukkan bahwa kesejahteraan Allah belum datang kepada Muhammad, walaupun pengikut-pengikutnya telah berdoa untuknya selama berabad-abad. Muhammad ialah nabi yang terus-menerus membutuhkan doa syafaat dari umatnya, bukan sebaliknya.

Al-Qur’an bersaksi bahwa Allah sendiri, seluruh malaikat dan Muslim harus berdoa dengan hikmat untuk Muhammad, agar dia diselamatkan pada hari penghakiman itu: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Qs Al-Ahzab 56). (hlm. 38).

Sebaliknya, Al-Qur’an surat Maryam 33 dijadikan justifikasi doktrin Kristen bahwa Yesus adalah tuhan dan juruselamat. Berikut kutipannya:

“Di dalam surat Maryam 33 Kristus menyatakan: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Putra Maryam ialah Raja Damai Sejahtera yang hidup di dunia dalam damai sejahtera bersama Allah sejak permulaan sampai akhir. Tidak ada yang memisahkan dia dari karunia abadi. Kristus mengalami kematian yang sejati, dia bukan mati untuk dosanya, tetapi sebagai pengganti untuk dosa-dosa kita. Bahkan di dalam kematiannya, Kristus mengalami damai sejahtera bersama Allah… Oleh karena itu dia mengalahkan kematian dan bangkit sebagai pemenang dari kuasa kegelapan. Seluruh Muslim mengakui kenyataan ini ketika mereka menyebut nama Kristus, katanya: “alaihissalam.” (hlm. 39-40).

Itulah pameran kejahilan teologi Abdul Masih. Secara detil hujatan Kristen terhadap Shalawat Nabi telah dijawab dalam Suara Islam edisi 166, bahwa umat Islam bershalawat Nabi bukan untuk berdoa agar Rasulullah diselamatkan dari neraka, tapi untuk dirinya sendiri: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim).

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button