Menteri Pemberi Izin Masuknya TKA China Harus Direshuffle
Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PP KB-PII) Nasrullah Larada mengecam keras dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk menghentikan masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia di tengah masa wabah pandemi Covid-19.
Nasrullah mengatakan isu adanya TKA masuk ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19 sangat meresahkan masyarakat. Sebab di saat masyarakat memperketat aturan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lainnya, tiba-tiba muncul isu masuknya ratusan atau bahkan ribuan TKA ke Indonesia secara bertahap.
Nasrullah menyarankan agar pemerintah mengklarifikasi isu yang telah tersebar dan melakukan investigasi ke lapangan.
BACA JUGA: ‘Welcome TKA China!’
“Pemerintah perlu mengklarifikasi tebaran isu tersebar sekaligus melakukan investigasi ke lapangan. Jika ternyata benar ada TKA yang masuk ke Indonesia, Presiden Jokowi harus melakukan tindakan tegas kepada anggota kabinetnya yang memberikan izin tersebut, dan lebih tepat jika dilakukan reshuffle segera.” kata Nasrullah, di Jakarta, Selasa (5/5/2020).
Nasrullah menilai langkah ini patut dilakukan oleh Presiden, mengingat betapa ketatnya pihak aparat terutama kepolisian dalam menegakkan aturan yang terkait antisipasi penyebaran pandemi Covid-19.
BACA JUGA: MS Kaban: Kita Aja Shalat Dilarang, Kok TKA China Mau Dibiarkan Masuk
“Bahkan di tengah umat Islam menjalanakan ibadah Ramadhan yang biasanya masjid dipenuhi jamaah, namun kali ini sepi karena sama-sama menghormati aturan protokol pemerintah mengenai pencegahan Covid-19,” tambah Nasrullah.
Nasrullah juga menyayangkan bila ada oknum tertentu yang mengatasnamakan jabatan negara dan membiarkan TKA masuk jika ada oknum tertentu ke Indonesia. Menurutnya, pembiaran TKA masuk ke Indonesia adalah pengkhianatan terhadap NKRI.
“Sangat disesalkan jika ada oknum tertentu yang mengatasnamakan jabatan negara dan justru membiarkan Tenaga Kerja Asing (TKA) masuk ke wilayah NKRI dengan seenaknya. Jelas ini bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur berbangsa dan NKRI.” pungkasnya.
red: farah abdillah