OASE

Meraih Malam Lailatul Qadar

Makna Lailatul Qadar

Para ulama berbeda pendapat mengenai makna Lailatul Qadar. Menurut sebahagian ulama, makna Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan. Dinamakannya dengan malam kemuliaan karena keagungan kedudukan, kemuliaan dan ketinggian malam ini di sisi Allah ta’ala. Karena Dia menurunkan Al-Qur’an yang memiliki kemuliaan, dengan perantara malaikat yang memilki kemuliaan, atas umat yang memiliki kemuliaan. Maka umat Islam menjadi mulia dan mempunyai kedudukan yang tinggi dengan turun Al-Qur’an.

Maka datangnya malam Lailatul Qadar pada setiap tahun untuk mengingatkan umat Islam bahwa jika umat ingin kemuliaan dan kedudukan yang tinggi, maka umat wajib kembali kepada Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai manhaj (pedoman hidup).

Sebahagian ulama lain berpendapat bahwa maknanya adalah malam ketetapan. Dinamakan malam Lailatul Qadar dengan malam ketetapan karena pada malam ini semua amalan manusia dan lainnya selama setahun ditetapkan berdasarkan firman Allah ta’ala, “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. “ (Ad-Dukhan: 3-4).

Ibnu Qutaibah berkata, “Makna al-qadr adalah al-qadar (ketetapan). Maka makna Lailatul Qadar adalah malam yang ditetapkan hukum-hukum (ketetapan-ketetapan) Allah dalam setahun.

Ada juga yang berpendapat al-qadar itu bermakna adh-dhaiq berarti sempit. Maka makna malam Lailatul Qadar adalah malam yang sempit. Maksudnya malam yang bumi menjadi sempit dengan turunnya para malaikat. Makna ini diperkuat dengan ayat, “Namun, apabila Tuhan mengujinya, lalu membatasi rezkinya,” (Al-Fajr: 16).

Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, “Para ulama berbeda pendapat dalam maksud Al-Qadar yang disandarkan kepada Lailah (malam). Ada ulama yang berpendapat maksudnya at-ta’zhim (pengagungan) sebagaimana firman Allah ta’ala, “Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya…” (Al-An’am: 91). Maknanya adalah malam yang mempunyai keagungan karena padanya turun Al-Qur’an, atau karena padanya terjadi turunnya para malaikat, atau karena padanya turun keberkahan, rahmat dan maghfirah, atau apa yang dihidupkan padanya menjadi mulia. Ada juga ulama yang berpendapat maknanya at-tadhyiq (penyempitan), sebagaimana firman Allah ta’ala, “Dan orang yang terbatas rezkinya” (Ath-Thalaq: 7). Makna ath-thadyiq padanya (malam ini) adalah tersebunyinya malam ini dari pengetahuan secara pastinya, atau karena dunia sempit padanya dengan para malaikat. Ada juga yang berpendapat bahwa al-qadar disini dengan fahah dal yang bermakna sama dengan al-qadha’ (ketetapan). Maknanya pada malam ini ditetapkan hukum-hukum tahun itu sebagaimana firman Allah ta’ala, “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Ad-Dukhan: 4). Dengan inilah imam An-Nawawi memulai perkataannya, ia berkata, “Para ulama telah berkata, dinamakan Lailatul Qadar karena para malaikat menulis ketetapan-ketetapan sebagaimana firman Allah ta’ala, “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh.” (Ad-Dukhan: 4). Dan diriwayatkan dengan makna ini oleh Abdurrazaq dan lainnya dari para ulama tafsir dengan sanad-sanad yang shahih dari Mujahid, Ikrimah, Qatadah, dan lainnya.” (Fathul Bari: 4/324).

Syaikh Al-U’tsaimin berkata, “Dinamakan malam Lallatul Qadar karena dua segi: Pertama, karena pada malam itu amalan-amalan manusia dan lainnya dalam setahun ditetapkan. Dalil yang menunjukkan hal itu adalah firman Allah, “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh. ” (Ad-Dukhan: 3-4). Yakni dirinci dan dijelaskan. Kedua; kemuliaan itu – yakni Lailatul Qadar berarti malam yang memilik kemuliaan, karena kedudukannya sangat agung. Hal itu ditunjukkan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya, ““Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apa malam Lailatul Qadr itu? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadr: 1-3). (Syarhu Riyadhish Shalihin: 5/221-222)

Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar itu disediakan oleh Allah ta’ala di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button