Mosi Tidak Percaya pada Jokowi, Gus Dur dan PM Malaysia Najib
Mosi Tidak Percaya pada Presiden Gus Dur
Mosi tidak percaya pernah berhasil menjatuhkan Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Gus Dur dilengserkan dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia oleh MPR melalui mosi tidak percaya pada 23 Juli 2001.
Isu yang melanda Gus Dur hanya isu kecil seperti Buloggate 4 juta USD dan Bruneigate 2 juta USD. Ia belum seberapa bahayanya terhadap kedaulatan negara dan bangsa bila dbandingkan isu yang berlaku di era Presiden Jokowi hari ini.
Sebut saja isu 11 Triliun, 11, 5 Miliar USD, 300 Triliun. Belum lagi isu ijazah palsu, meroket, esemka, toll laut, stop import dan banyak lagi.
Gus Dur akhirnya jatuh walaupun telah melakukan berbagai daya dan upaya untuk mempertahankan kuasanya seperti melawan mosi tidak percaya dengan mengeluarkan Dekrit pembubaran DPR/MPR, mempercepat pemilu dalam satu tahun dan membekukan Golkar.
Mosi Tidak Percaya pada Presiden Joko Widodo
Pada 20 September 2023, 430 tokoh Nasional membuat mosi tidak percaya pada Presiden Joko Widodo yang dibacakan dalam konverensi pers oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Muhyiddin Junaidi.
Penyebabnya adalah kegagalan Presiden menjalankan demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan, keadilan serta ketergantungan terhadap China yang bertentangan dengan falsafah Soekarno ”berdiri di atas kaki sendiri”
Point kedua hampir sama dengan deklarasi rakyat Malaysia menjatuhkan Najib yaitu Undang-undang dan peraturan baru yang merugikan negara dan bangsa perlu di hapuskan.
Mosi tidak percaya berlaku dalam berbagai bentuk dan ia biasa berlaku dalam sistem demokrasi. Sebut saja Boris Johnson di Inggris, India, Thailand, Malaysia, Vanuatu, Prancis sampai ke Gus Dur di Indonesia.
Walaupun ada mosi tidak percaya yang tidak berhasil menjatuhkan pemimpin secara langsung, namun ia akan merusak kredibilitas pemimpin tersebut di mata publik.
Ia sama dengan mosi integral Natsir yang berhasil memecah monopoli, dominasi dan popularitas Soekarno.
Ketiga mosi tidak percaya di atas berawal dari sebuah gerakan kedaulatan rakyat sebagai pemilik dan pewaris negara sesungguhnya. Dua telah berhasil menjatuhkan pemimpin negara dan kita tunggu satu lagi apa yang akan berlaku. []
Afriadi Sanusi Ph.D, Dr bidang politik Islam Unversiti Malaya Kuala Lumpur Malaysia.