NASIONAL

MUI DKI Persilahkan Masjid-masjid Dibuka untuk Shalat Jumat

Jakarta (SI Online) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta mempersilahkan umat Islam Jakarta membuka Masjid-masjid untuk digunakan shalat Jumat mulai Jumat, 5 Juni 2020 besok. Namun, MUI tetap memberikan sejumlah syarat.

“Mulai besok kami persilahkan masjid mushola untuk dibuka dan melaksanakan shalat Jumat,” ungkap Ketua MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar dalam konferensi pers di Kantor MUI Pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 4 Juni 2020.

Kiai Munahar menyaratkan, pembolehan melaksanakan shalat Jumat berjamaah di masjid-masjid itu harus dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk tempat ibadah yang ditetapkan Pemerintah.

Baca juga: MUI Pusat Tetapkan Shalat Jumat Bergelombang Tidak Sah, MUI DKI: Sami’na wa Atho’na

“Dipersilahkan membuka masjid mushola, sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetepakan Pemprov dan aturan Dinas Kesehatan, serta mengikuti Fatwa MUI,” kata Kiai Munahar.

Pembolehan pembukaan masjid untuk shalat Jumat berjamaah itu, kata Kiai Munahar, juga tidak berlaku merata untuk semua wilayah DKI. Bagi wilayah-wilayah (RW) yang ditetapkan sebagai zona merah, MUI tidak merekomendasikan pelaksanaan shalat Jumat berjamaah di masjid.

“Untuk 62 RW yang dinyatakan zona merah, kami tidak merekomendasikan tempat ibadah dibuka, dikhawatirkan merebaknya virus corona,” kata Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, ada rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberlakukan kebijakan karantina lokal di sebagian wilayah ibu kota setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) fase III berakhir pada 4 Juni 2020.

Kebijakan karantina bernama Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) tersebut rencananya akan diberlakukan di wilayah 62 Rukun Warga (RW) di DKI Jakarta. Informasi ini berdasarkan keterangan Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta, Suharti saat dihubungi wartawan pada Selasa (2/6/2020).

“Ada 62 RW. PSBL itu di tingkat RW. Karena tingkat percepatan penularan yang masih tinggi. Detailnya ada di Dinas Kesehatan,” kata Suharti, seperti dikutip ANTARA.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button