Muncul Istilah Nasdrun Usai Nasdem Deklarasi Capres Anies, Jazuli: Idiom Provokatif
Jakarta (SI Online) – Suhu politik nasional semakin memanas usai Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres yang akan diusung pada Pemilu 2024.
Salah satunya, muncul tanda pagar atau tagar #Nasdrun di Twitter. Tagar tersebut merupakan akronim dari Nasdem Kadrun (Kadal Gurun).
Istilah Kadrun sendiri muncul saat perhelatan Pilpres 2019. Semula sebutan itu melekat pada para pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang dikenal dekat dengan kelompok Islam. Namun, stigma itu saat ini mengarah pada Partai Nasdem usai deklarasikan Anies sebagai capres.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini meminta semua pihak untuk tidak membawa idiom-idiom yang bisa membawa masyarakat pada polarisasi politik seperti yang sudah-sudah terjadi.
“Jangan memulai polarisasi dengan sebutan atau idiom yang provokatif semacam nasdrun. Dulu sebutan kadrun juga disematkan pihak lain, terutama para buzzer politik, sehingga menimbulkan polarisasi yang sangat merugikan bangsa ini,” ungkap Jazuli seperti dilansir pks.id, dikutip Rabu (13/10/2022).
Anggota Komisi I DPR ini menambahkan jadilah warga bangsa yang dewasa dalam berkontestasi politik. Elit politik jangan memberi contoh tidak baik sehingga membawa perdebatan yang tidak produktif dalam berdemokrasi.
“Perbedaan pilihan dalam demokrasi itu biasa saja. Apalagi kita masyarakat majemuk. Maka harus disikapi secara dewasa jangan munculkan narasi yang pecah belah karena kita sudah sepakat menghargai Kebhinekaan,” ujarnya.
Mari, ajak Jazuli, isi kontestasi politik dengan gagasan yang mencerdaskan bangsa. Tunjukkan kualitas dan kapabilitas, narasi positif dan prestasi, sehingga demokrasi kita makin bernas dan cerdas.
“Kita butuh calon pemimpin yang berkualitas. Yang berlatar kepala daerah silakan ceritakan program unggulannya dalam memimpin daerah. Yang berlatar menteri silakan tunjukkan capaiannya dalam memajukan sektor kementeriannya. Yang berlatar pimpinan lembaga negara tunjukkan kemampuan dalam memajukan lembaganya. Jangan ditarik-tarik pada polarisasi yang memecah belah bangsa,” tutup Anggota DPR RI dari Dapil Banten II ini.
red: a.syakira