NASIONAL

Nasihat Habib Salim Segaf Al Jufri di Munas V PKS

Jakarta (SI Online) – Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Al Jufri mengingatkan lagi tentang makna kearifan lokal masyarakat Sulawesi Tengah soal perbuatan baik.

Habib Salim Segaf mengatakan bahwa kearifan lokal di Palu, Sulawesi Tengah itu dikenal dengan ungkapan “belo rapovia, belo rakava”. Terjemahannya: baik yang dibuat, baik yang didapat.

“Mungkin kalau ada pendengar dari Sulawesi Tengah, di sana ada kearifan lokal (local wisdom) ‘belo rapovia, belo rakava’. Itu bahasa Palu Sulawesi Tengah, artinya “in ahsantum ahsantum li-anfusikum” (dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 7), kalau kau berbuat baik, kau berbuat baik untuk dirimu,” kata Habib Salim Segaf dalam pidato Musyawarah Nasional V PKS di Bandung, Jawa Barat, Ahad (29/11/2020).

Habib Salim mengatakan kearifan tersebut akan sulit diterima logika sebagian orang, karena menilai jika berbuat baik untuk orang lain maka kenikmatan diri sendiri akan berkurang.

Namun sebetulnya tidak demikian. Habib Salim pun mengutip sebuah kisah tentang tunanetra yang berjalan membawa lampu yang terang-benderang di malam hari.

Tangan kiri tunanetra tersebut memegang tongkat, sementara tangan kanannya harus memegang lampu sambil berjalan. Orang di sekitarnya menatapnya heran. Mengapa pria buta itu membawa lampu, sementara matanya tidak bisa melihat.

“Meski tidak dapat melihat, tunanetra itu ingin menerangi sekitarnya, sehingga dia dapat terhindar dari tertabrak mobil. Lantas siapa yang diuntungkan dari perbuatan memberikan penerangan bagi orang lain itu? Tentu tunanetra tadi yang diuntungkan,” kata Salim Segaf yang pernah menjadi Dubes Indonesia di Saudi Arabia itu.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button