OASE

Pelajaran dari Bangsa-Bangsa yang Dimusnahkan

Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ وَّجَاۤءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”.

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. Jangan (berbuat demikian).

Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (Surat Al Fajr ayat 15-24).

Setiap tahunnya, manakala musim penghujan datang, musibah demi musibah acapkali datang, meskipun kita tidak mengharapkannya. Gempa Cianjur, Garut, dan Malang; juga mulai aktifnya beberapa gunung adalah pengingat bagi kita semua.

Sebenarnya tidak ada jalan untuk bisa selamat dari musibah bahkan bila mungkin mencegahnya, kecuali dengan jalan takwa. Karena, apa pun yang terjadi hari ini, sejatinya adalah karena ketundukkan pada perintah Allah Azza wa Jalla.

Bila hari ini kita mendapati diri dan keluarga dalam keadaan baik dan tak kekurangan, bersyukurlah dan memohonlah kepada-Nya agar kita selalu istikamah di jalan takwa.

Keadaan sehat, nyaman, banyak uang, dan berkuasa adalah sebab paling sering suatu kaum atau bangsa kemudian lalai dari mengingat Allah Ta’ala. Bahkan, kemudian menjadi orang-orang yang mengingkari akan aturan-Nya.

Salah satunya adalah bangsa ‘Ad yang merupakan kaum dari Nabi Hud AS. Mereka adalah kaum dengan peradaban yang paling kuat dimasanya. Tidak ada yang menandingi keperkasaan tubuh mereka, kekayaan, kemakmuran, dan keahlian mereka.

Namun, akibat semua keutamaan dan kebaikan itulah, mereka lupa akan Tuhan yang telah mengaruniakan semuanya. Mereka menyembah berhala dan mengingkari utusan-Nya, Hud AS, dan mengatakan bahwa Hud adalah orang gila lalu menantang azab. Akhirnya, bencana kekeringan dan angin yang mematikan memusnahkan bangsa tersebut.

1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button