Problem Pasien COVID-19: 20% Soal Kesehatan, 80% Soal Psikologis
PDSKJI melakukan swaperiksa terhadap tiga masalah psikologis yaitu kecemasan, depresi, dan trauma psikologis, dengan usia responden berkisar dari 14 hingga 71 tahun yang mana lebih dari 70 persen adalah perempuan.
BACA JUGA: Soal Pandemi, Anies: Terus Berdoa, Tidak Ada yang Bisa Menolong Selain Allah
Lahargo membagikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan jiwa di tengah wabah virus corona.
Pertama, batasi informasi yang berlebihan terhadap berita yang belum diketahui kebenarannya karena dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan. Selalu mendapatkan informasi yang akurat dari sumber yang terpercaya.
Kedua, lakukan kegiatan positif untuk mengurangi perasaan tidak nyaman, serta hindari merokok dan minum minuman beralkohol.
“Contohnya dengan melakukan teknik relaksasi nafas dalam atau progressive muscle relaxation. Kemudian juga mindfulness (meditasi). Keterampilan mengatasi emosi bisa digunakan saat ini untuk mengatasi perasaan tidak nyaman,” kata dia.
BACA JUGA: Corona Merebak, Aa Gym: Virus Ciptaan Allah, Tak Membahayakan Siapapun tanpa Izin Allah
Bagi umat Islam, berdoa, berzikir, mendekatkan diri kepada Allah SWT (Taqarrub Ilallah) dan bertawakal kepada-Nya adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan mental.
Muslim yang terkena infeksi Corona harus meyakini, semua yang terjadi adalah kehendak Allah SWT. Jika infeksi itu menimpa dirinya, tak lain adalah ujian dari Allah SWT, seraya meyakini bahwa Allah SWT yang menurunkan penyakit dan juga menurunkan obatnya.
Pengasuh Pesantren Daarut Tauhid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar memberikan pesan untuk kaum Muslimin, “Cari informasi yang benar, akurat, dan lengkap tentang penyebaran virus ini. Sehingga kita dapat bertindak dengan benar. Jauhi kepanikan yang membuat kita bertindak salah. Disiplinlah untuk mematuhi perintah Allah dan syariat duniawi ini, jaga pikiran agar tidak stres dan dapat mengurangi daya tahan tubuh, tetap olahraga dan menjaga makanan yang halalan thoyiban dan menjaga pergaulan. Semoga Allah melindungi kita yang berusaha menyempurnakan syariat-Nya.”
red: a.syakira