NASIONAL

Rencana Kepulangan HRS Sudah Lama, tapi Ada Permintaan Cekal

Jakarta (SI Online) – Rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab ke Indonesia sejatinya sudah lama. Kepulangan HRS, bahkan telah diperjuangkan sejak sebelum pelaksanaan Ijtima Ulama pertama pada akhir Juli 2018 lalu.

Sayangnya, kata Sekretaris Umum FPI Munarman, keinginan itu tidak dapat terlaksana karena ada hambatan pencekalan.

“Habib Rizieq bukan tidak mau pulang, tetapi Habib tidak bisa pulang karena terhalang akibat pencekalan keluar dari wilayah Saudi atas permintaan pihak kita di sini,” ungkap Munarman dalam konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin malam 16 Juli 2019.

Mengenai siapa pihak di Indonesia yang mencekal HRS, Munarman hanya mengatkan “pokoknya dari sini.”

Munarman pun mengaku dirinya sudah beberapa kali menemui HRS dan diperlihatkan beberapa dokumen hingga cerita wawancara HRS dengan otoritas Saudi.

HRS, kata Munarman, diwawancara oleh otoritas Saudi. Kepadanya ditanyakan sejumlah isu. Smeua pertanyaan bisa dijawab, bahkan juga dengan bukti-bukti tertulis. Urusan HRS dengan Saudi clear.

“Tapi saat HRS mau keluar tidak bisa. Pokoknya ada permintaan (cekal). Kita nggak tahu. Permintaan dari sini. Siapanya, pokoknya dari sini,” kata Munarman.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mempersilahkan HRS kembali ke Indonesia. JK mengatakan, tidak ada upaya pencekalan terhadap HRS.

“Pemerintah silakan saja. Pemerintah tidak berhak melarang warga negara ke Tanah Air,” ujar JK pada Rabu, 10 Juli 2019 lalu.

JK menyebut HRS memiliki kendala untuk kembali. Namun, klaim JK, kendala kepulangan HRS itu bukan berasal dari pemerintah Indonesia.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button