OASE

Ridha dengan Ketetapan-Nya

“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya.” (HR at-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Mâjah no. 4031)

Hadits di atas menegaskan, sesungguhnya tanda cinta Allah kepada hamba-Nya akan mengujinya dengan berbagai ujian. Jika hamba-Nya ridha dengan ujian tersebut, maka ia akan meraih ridhanya Allah SWT dengan pahala yang besar.

Ketika harapan tak selaras dengan kenyataan, memang tak mudah. Perih, sedih, merintih pun terasa makin menyesakkan. Namun kita harus sadar dengan berucap, “Ya Allah aku ridha dengan apa yang Engkau hadirkan, walau terasa berat kuberharap Engkau menguatkan.” Maka, lepaskan segala rasa, berserah hanya pada-Nya, tunduk dan patuh dengan titah-Nya. Insyaallah akan mudah bertemu jalan keluarnya.

Jangan pernah berpikir bahwa segala masalah kitalah yang mampu menyelesaikan. Tapi segera genapkan keimanan sehingga diri tunduk dalam kepasrahan. Keridhaan kita sebagai hamba, akan berbuah banyak kebaikan. Dan jika sampai Allah meridhai maka banyak hal yang akan kita dapatkan.

Maka, hal-hal yang akan kita didapatkan yakni: Pertama, kita akan merasa mudah dalam mengerjakan berbagai hal yang diperintahkan Allah SWT sehingga Allah SWT memudahkannya dalam menerima berbagai bentuk kebaikan.

Kedua, seorang Muslim jika ditimpa musibah, maka dia tetap tenang dan bersabar dari musibah yang menimpanya. Sebagaimana yang disebutkan dalam surah al-Baqarah Ayat 177 Allah SWT berfirman yang artinya, “….Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

Ketiga, seorang Muslim akan mendapatkan ketenangan dan keyakinan terhadap janji Allah SWT mengenai pertolongan yang diberikan-Nya. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS al-Fath: 18).

Keempat, tidak khawatir terhadap kehidupan di dunia dan percaya sudah ada jaminan Allah SWT karena Dia-lah yang menjamin penghidupan bagi hamba-hambanya. Kelima, tidak pernah merasa bosan bersimpuh kepada Allah SWT dengan berzikir dan membaca Al-Qur’an.

Itulah yang akan kita dapatkan ketika kita ridha dengan ketetapan-Nya. Selayak Nabi Musa yang tak tahu jalan mana ketika terpojok di pinggir laut merah. Lantas dengan petunjuk Allah beliau berdoa.

“Ya Allah segala puji bagimu, hanya kepadamu kami mengadu atas kesulitan yang kami hadapi, dan engkaulah penolong kami. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”[]

Netha, Aktivis Muslimah di Depok

Artikel Terkait

Back to top button