Sejumlah Ulama dan Habaib Tuntut Habib Rizieq dkk Dibebaskan

- Bahwa SIFAT MUSLIM yang bersabar saat sakit, dengan tetap bersyukur, tidak mengeluhkan penyakitnya dan menunjukkan sikap optimis adalah sikap yang TERPUJI dalam agama.
Dalam kitabnya Al-Muwatthoā, Al-Imam Malik RA meriwayatkan sebuah Hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda :
” Ų„Ų°Ų§ Ł Ų±Ų¶ Ų§ŁŲ¹ŲØŲÆ ŲØŲ¹Ų« Ų§Ų§ŁŁŁ Ų„ŁŁŁ Ł ŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ł: Ų§ŁŲøŲ±Ų§ Ł Ų§Ų°Ų§ ŁŁŁŁ ŁŲ¹ŁŲ§ŲÆŁ Ų ŁŲ„Ł ŁŁ Ų„Ų°Ų§ Ų¬Ų§Ų”ŁŁ ŲŁ ŲÆ Ų§Ų§ŁŁŁŲ ŁŲ£Ų«ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų±ŁŲ¹Ų§
Ų°ŁŁ Ų„ŁŁ Ų§Ų§ŁŁŁ ā ŁŁŁ Ų£Ų¹ŁŁ ā ŁŁŁŁŁ: ŁŲ¹ŲØŲÆŁ Ų¹ŁŁ Ų„Ł ŲŖŁŁŁŲŖŁ Ų£Ł Ų£ŲÆŲ®ŁŁ Ų§ŁŲ¬ŁŲ©Ų ŁŲ„Ł Ų£ŁŲ§ Ų“ŁŁŲŖŁ Ų£Ł Ų£ŲØŲÆŁ ŁŁ ŁŲŁ Ų§ Ų®ŁŲ±Ų§ Ł Ł
ŁŲŁ ŁŲ ŁŲÆŁ Ų§ Ų®ŁŲ±Ų§ Ł Ł ŲÆŁ Ł ŁŲ£Ł Ų£ŁŁŲ± Ų¹ŁŁ Ų³ŁŲ¦Ų§ŲŖŁ “.
āKetika seorang hamba sakit, maka Allah mengutus kepadanya 2 Malaikat, Allah SWT mengatakan : āWahai Malaikat, perhatikanlah apa yang dikatakan hambaku yang sakit kepada orang-orang yang menjenguknya !ā Jika saat didatangi para penjenguknya ia mengatakan Alhamdulillah dan memuji Allah, maka dua malaikat itu akan melaporkan hal tersebut kepada Allah SWT. Allah SWT pun berkata : āSungguh hambaku ini, jika Aku wafatkan dia, maka akan Aku masukkan ke Surga. Jika Aku sembuhkan dia, maka akan kuganti daging dan darahnya dengan yang lebih baik, serta Aku ampuni seluruh dosanyaā.
(Lihat : Imam Malik, al-Muwathoā juz 2 hal 940)
Karenanya, dari masa ke masa, banyak sekali para Ulama Besar yang ketika sakit berusaha tidak menunjukkan bahwa dirinya sakit. Yang mereka lakukan tentu bukanlah KEBOHONGAN namun tak lain sebagai bentuk OPTIMIS, KESABARAN dan RASA SYUKUR kepada Allah SWT atas setiap keadaan.
Sebagai Contoh, Al-Imam Hassaan bin Sinan RA, ketika menderita sakit dan dijenguk oleh para sahabatnya, mereka bertanya : āBagaimana kabarmu ?ā Hassaan bin Sinan RA mengatakan :
āŲØŲ®ŁŲ± Ų„Ł ŁŲ¬ŁŲŖ Ł Ł Ų§ŁŁŲ§Ų±ā.
āAku baik-baik saja, asalkan aku selamat dari nerakaā.
Begitu juga Al-Imam Fudhail bin āIyadh RA, seorang Ulama dari generasi salaf ketika menderita sakit, ditanya tentang keadaannya oleh para sahabatnya, beliau juga menjawab : āBikhoir / dalam keadaan baik-baik sajaā.
(Lihat : Al-Imam Asyyaāroni, Tanbiih al-Mughtarriin, hal 59)
Dalam kehidupan sehari-hari pun, di antara kita banyak yang mengidap penyakit seperti Gula Darah, Darah Tinggi, Kolestrol, Asam Urat, Asam Lambung, dll. Namun ketika ditanya oleh sahabat atau ditanya dalam sebuah forum terbuka, maka kita akan mengatakan āAlhamdulillah Baikā,
padahal ada penyakit dalam tubuh kita. Tentu itu bukan untuk KEBOHONGAN, akan tetapi sebagai bentuk OPTIMIS, KESABARAN dan RASA SYUKUR kepada Allah SWT atas setiap keadaan.
Karena itulah, Al-Imam Al-Ghozali RA mengatakan :
Ł Ł Ų¹ŁŲ§Ł Ų§ŲŖ Ų§ŁŲµŲÆŁ ŁŲŖŁ Ų§Ł Ų§ŁŁ ŲµŲ§Ų¦ŲØ ŁŲ§ŁŲ·Ų§Ų¹Ų§ŲŖ ج٠ŁŲ¹Ų§ ŁŁŲ±Ų§ŁŲ© Ų§Ų·ŁŲ§Ų¹ Ų§ŁŲ®ŁŁ Ų¹ŁŁŁŲ§ā.
āDi antara tanda-tanda KEJUJURAN seorang hamba adalah Menyembunyikan Musibah (termasuk penyakit) dan Ketaatan, serta enggan Musibah dan Ketaatannya diketahui oleh Makhluq / orang lainā.
(Lihat : Imam Al-Ghozali, Ihya Ulumiddin, Dar al-Minhaaj, jilid 9 hal 115)
- Bahwa Habib Rizieq Syihab, Habib Hanif Alathos dan dr Andi Tatat hanya bicara tentang keadaan HRS secara pribadi dengan mengatakan āAlhamdulilah Habib Rizeq Sehat / baik-baik sajaā sesuai dengan subyektivitas apa yang mereka lihat dan rasakan bahwa kondisi Habib Rizieq Syihab saat itu Relatif baik, serta dengan tujuan yang baik dan mulia pula, yaitu MENENANGKAN kecemasan yang timbul akibat beredarnya HOAX Habib Rizieq kritis dan sekarat.
Tidak ada satu pun FAKTA PERSIDANGAN yang menunjukkan bahwasanya pernyataan mereka bertiga tersebut telah menerbitkan KEONARAN atau menyebabkan KERUGIAN sekecil apa pun baik secara moril atau materil terhadap pihak mana pun.
Mereka bertiga tidak menebar KEBOHONGAN terkait penanganan Pandemi yang berkaitan dengan oknum dan keselamatan rakyat, seperti ISSUE Covidisasi Pasien, Konspirasi dibalik Covid-19, Obat Palsu Covid-19, dll. Pernyataan mereka bertiga dalam hal ini juga sama sekali tidak ada unsur Ujaran Kebencian, Fitnah, SARA, Politik atau tudingan ke pihak mana pun.
Dalih terpenuhinya Unsur āKeonaran di kalangan rakyatā yang dimuat Majelis Hakim PN Jakarta Timur dalam putusannya juga jelas terlihat dipaksakan, mengada-mengada dan asumtif, sehingga sangat aneh jika pernyataan positif dan optimis tentang kondisi kesehatan pribadi yang tak berkaitan dengan siapa pun dianggap sebagai KEBOHONGAN yang ditujukan untuk menciptakan KEONARAN, serta kemudian divonis 4 tahun penjara atas Habib Rizieq Syihab dan 1 tahun penjara atas Habib Hanif Alathos dan dr Andi Tatat.