NASIONAL

Sekum PA 212 Dijadikan Tersangka, Tim Hukum: Ustaz Bernard Justru Lindungi Ninoy

Jakarta (SI Online) – Anggota tim hukum FPI, Azis Yanuar mempertanyakan tindakan polisi menjadikan Sekretaris Umum DPP Persaudaraan Alumni 212 Bernard Abdul Jabbar sebagai tersangka dugaan penganiayaan terhadap buzzer pendukung Presiden Joko Widodo, Ninoy Karundeng.

Aziz mengatakan Bernard justru membantu pegiat media sosial saat berada di Masjid Al-Falah. Menurutnya saat berada di masjid tersebut, Bernard mendengar ada keributan karena diduga ada penyusup yang kemudian dihakimi massa.

“Spontan Ustaz Bernard menyelamatkan dan melindungi ‘penyusup’ Ninoy dari amukan masa, bahkan menasehati jangan keluar dulu karena bahaya di luar massa masih marah,” ujar Azis, Selasa (8/10) dikutip dari CNNIndonesia.com.

Azis menjelaskan keberadaan Bernard di lokasi itu setelah mendengar banyak korban mahasiswa dan pelajar yang dibawa ke Masjid Al-Falah. Kala itu, Bernard bersama istrinya tengah mencari keberadaan anaknya yang diketahui juga ikut aksi demo di kawasan Senayan.

“Ustaz Bernard dan istrinya menuju masjid Al-Falah karena di mobil ada P3K seperti perban, betadine, oksigen, dan lain-lain,” ucap Azis.

Ia menyebut setelah diamankan Bernard, Ninoy sempat menyampaikan terima kasihnya. “Bahkan cium tangan sama ustaz Bernard, setelah itu Ninoy diajak duduk dan istirahat dan aman,” ujar Aziz.

Polisi telah menetapkan status tersangka kepada 13 orang yang diantaranya Ustaz Bernard. Polisi juga sudah melakukan penahanan terhadap Ustaz Bernard dan lainnya.

Sebelumnya pada Senin dini hari (7/10) sekira pukul 03.00 WIB Bernard ditangkap di tengah jalan tol Tomang Jakarta.

“Ustaz Bernard dicegat di tengah tol saat kami hendak pulang ke Bekasi dari Lampung usai jengkuk saudara yang sakit. Mobil kami dipinggirkan secara paksa,” jelas Ririn, istri Ustaz Bernard, dikutip dari Voa-Islam.com, Senin (7/10).

Dikatakan Ririn, ada sekitar lima mobil polisi yang memepet mobil Ustaz Bernard di jalan tol. Polisi yang menangkap Ustaz Bernard tak berpakaian dinas. “Polisinya berpakaian preman. Surat penangkapan tidak diperlihatkan kepada keluarga. Ini kaya tangkap teroris,” ujarnya.

Sang istri juga membantah suaminya terlibat aksi kekekarasan kepada Ninoy. “Suami saya tidak melakukan apa yang dituduh. Justru suami saya melindungi si Ninoy dari amukan massa,” kata Ririn.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button