Surat Terbuka untuk Ibu Hj Megawati Soekarnoputri
Al-Qur’an adalah mutiara mutiara kehidupan. Alhamdulillah Qur’an menyentuh jiwa yang terdalam. Alhamdulillah Qur’an menyentuh akal yang tertinggi. Semua problem kehidupan manusia dijawab Al-Qur’an. Alhamdulillah Qur’an bisa kita sebut kitab psikologi terbaik. Kitab sastra terbaik. Kita sejarah terbaik. Kitab membangun manusia agar menjadi manusia dermawan, manusia yang suka beribadah, manusia yang dermawan, manusia yang suka pada keadilan dan kebenaran.
Alhamdulillah Qur’an adalah pandangan hidup kita. Al-Qur’an adalah pedoman kita. Alhamdulillah Qur’an berisi ribuan sila. Bukan hanya lima sila atau prinsip.
Karena bila Al-Qur’an dijadikan landasan hidup bagi sebuah negara, negara itu akan adil makmur. Negara itu akan diisi manusia manusia yang suka kebaikan. Manusia manusia yang jiwanya bersih. Manusia manusia yang tidak suka kejahatan. Mereka yang telah merasakan celupan Al-Qur’an, maka mereka merasakan kebahagiaan yang mendalam. Bukankah sebuah negara dibentuk agar rakyatnya merasakan kebahagiaan? Al-Qur’an akan membawa keadilan hukum. Karena Al-Qur’an menyuruh manusia berbuat adil.
Hukum kita yang carut marut, karena para penegak hukum tidak punya pegangan yang kuat dalam menegakkan hukum. Akhirnya yang terjadi adalah hakim memutuskan perkara tergantung fihak yang memberinya uang lebih banyak. Sogok menyogok terjadi dari negara ini didirikan sampai sekarang.
Maka bila tanah air kita mau menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan, maka negeri ini akan menjadi negeri yang hebat. Negeri ini akan menjadi teladan bagi negara negara lain. Negeri ini akan membawa cahaya bagi rakyatnya.
Dengan Al-Qur’an menjadi pedoman hidup individu dan negara, maka akan terjadi saling tolong menolong antara negara dengan rakyatnya. Antara pemerintah dan rakyatnya. Mereka saling mendoakan, bukan saling menghujat seperti yang terjadi di negeri kita sekarang.
Ibu, zaman baru membutuhkan cara penanganan yang baru. Mungkin Pancasila cocok untuk masa dulu, karena Pancasila telah disepakati oleh para pendiri negara. Meskipun kesepakatan itu sebenarnya tidak bulat. Karena pada Sidang Konstituante 1956-1959, kaum Muslim yang tergabung dalam Masyumi dan NU ingin negeri ini dasarnya Islam. Sedangkan PNI dan PKI negeri ini dasarnya Pancasila.
Pancasila kalau kita renungkan ternyata tidak bisa mengatasi permasalahan manusia yang begitu komplek. Hanya Al-Qur’an yang bisa mengatasi. Pancasila adalah ciptaan orang, sedangkan Al-Qur’an ciptaan Allah. Tidak ada dalam Pancasila perintah zakat, sedekah, shalat dan lain.
Dalam Al-Qur’an semua kebutuhan manusia ada di sana. Perintah berbuat baik ada lengkap dalam Al-Qur’an. Misalnya kenapa negara kita nggak makmur? Ya karena di negeri kita banyak manusia yang rakus dan pelit. Al-Qur’an membangun manusia agar menjadi dermawan dan tidak rakus dunia, tidak rakus jabatan, dan tidak rakus uang.
Dengan pembentukan manusia dermawan, maka permasalahan ekonomi akan teratasi. Kaum kaya akan banyak sedekah pada kaum miskin. Kaum miskin akan menyediakan tenaganya untuk membantu orang kaya. Terjadi kasih sayang antara si kaya dan si miskin. Dan bukankah menjadi harapan kita bersama?
Ibu, akal manusia itu terbatas. Ia hanya bisa berfikir karena informasi yang masuk padanya. Al-Qur’an di atas akal manusia. Al-Qur’an membimbing akal agar berfikir dengan benar. Kata kata Al-Qur’an adalah mukjizat dari Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Rasulullah menyatakan bahwa mereka yang membaca Al-Qur’an tidak akan kenyang. Akan selalu muncul makna makna baru yang mengagetkan akal. Muncul makna makna baru yang menentramkan jiwa. Muncul makna makna baru yang sesuai fitrah manusia.
Ibu, Alhamdulillah Bung Karno ketika wafat dishalati oleh Buya Hamka, semoga Allah mengampuni dosa dosanya. Setiap manusia punya dosa dan manusia terbaik adalah manusia yang bertobat sebelum tiba ajalnya.