NUIM HIDAYAT

Surat Terbuka untuk Mendikbudristek Nadiem Makarim

Kepada Yang Terhormat
Bapak Menteri Nadiem Makarim
Di Tempat

Assalamualaikum. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan petunjuk kepada Bapak dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Terus terang saya sebenarnya bangga dan kagum kepada Bapak. Karena dalam usia yang muda telah banyak berbuat kebaikan kepada banyak orang. Perusahaan Gojek yang bapak rintis telah memberi manfaat kepada jutaan orang. Gojek bukan hanya memberi keuntungan kepada ribuan tukang ojek, tapi juga memudahkan jutaan orang untuk bepergian kemana mereka suka.

Selain itu dengan perluasan bisnis Go Food, juga memudahkan jutaan orang untuk menikmati makanan ‘apapun yang mereka suka’.

Tapi di tengan kekaguman saya kepada Bapak, saya juga prihatin. Karena Bapak nikah dengan seorang wanita Katolik. Memang ada pendapat bahwa boleh seorang laki-laki Muslim kawin dengan wanita ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). Tapi ahli kitab sekarang ini beda dengan ahli kitab sebelum Nabi Muhammad saw diutus.

Ahli Kitab saat ini tidak ada yang memegang kitab asli (Injil/Taurat) yang datang dari Nabi Isa atau Nabi Musa. Injil atau Bibel saat ini sudah banyak campur tangan manusia. Sehingga ada sebuah buku hasil penelitian orang-orang Barat sendiri yang menyatakan bahwa kurang dari 20 persen kalimat di Bibel yang diduga kuat berasal dari Nabi Isa.

Keluarga yang tidak satu agama, suatu saat pasti kesulitan untuk membimbing anak-anaknya. Mau diarahkan Katolik atau Islam. Dan anak pun akan kebingungan mana agama yang benar, Islam atau Katolik. Bapak dan istri mungkin berfikiran bahwa ya terserah anaknya saja mau pilih yang mana.

Saya paham, karena Bapak kuliah di Amerika, ‘agama tidak penting di sana’. Saya amati di sana yang penting adalah masalah ‘keduniaan’ bukan masalah agama atau masalah akhirat. Di sana yang dipentingkan adalah ‘hal yang nampak’ bukan ‘hal yang tersembunyi’. Materi yang dipentingkan, bukan ‘immateri’.

Inilah permasalahannya. Pernahkah bapak berpikir bahwa justru hal yang tidak Nampak itu lebih penting dari hal yang Nampak? Otak itu Nampak, berpikir itu tidak Nampak. Bersyukur, optimis, yakin dan semacamnya itu hal yang tidak tampak.

Selama manusia hanya berpikir hal-hal yang tampak, maka akan menimbulkan problem. Seseorang yang bentuk tubuhnya pendek dan gendut, ia akan gelisah melihat tubuh orang lain yang lebih indah, tinggi dan kurus misalnya. Seseorang yang berpenghasilan dua juta sebulan, akan sedih melihat penghasilan kawannya 20 juta sebulan dan seterusnya.

Ia tidak akan sedih, bila ia bersyukur. Bila ia melakukan sesuatu hal yang penting yang tidak ‘Nampak oleh mata’.

1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button